Labels

Tuesday, 19 April 2016

Perbandingan Konsep Hmi Dengan Sejarah Konsep Islam Terdahulu ( LK III ) Advant Training





ABSTRAK
SADDAM DEWANA: Perbandingan Cara Pandang Konsep Hmi Dengan Sejarah Konsep Islam Terdahulu Makalah. Yogyakarta: Advend training, LK III, 2016.
Makalah ini bertujuan: (1) untuk memberikan sejarah pandang proses islam di indonesia dan (2) mengetahui inti dan kegunaan dari berbagai proses perbandingan gerakan islam ortodok dan modern.
Hasil makalah ini menunjukkan bahwa perbandingan sejarah dari gerakan islam di dunia dari masa periode usmani, abasyah, ummayah, konsep perjuangan nabi untuk menjalankan pertintah tuhan dengan dasar wahyu tuhan. Fase pergantian rezim di kalangan sturuktur kekhalifahan pemimpin islam, masa kerintuhan agama, kepentingan duniawi pada periodeisasi kolonialisme dan sampai pada masa modern. Tulisan makalah ini membentuk rumusan perbandingan konsep dan perkembangan ilmu.
Kata Kunci: perbandingan sejarah kekhalifahan, model islam, aliran islam



A. Study kritis dan gerakan islam internasional
Kita harus membandingkan memulai cara pandang dengan  konsep islam. khasanah gerakan islam di indonesia dan  timur tengah. penyebaran islam di eropa dan asia luasnya islam sampai dengan 1.4 miliar jiwa, nomor 2 terbanyak, nomor 1 masih di dominasi oleh bangsa nasrani  ( kristen ). Namun secara pemikiran yang berkembang agama islam lebih besar di banding agama-agama yang lain termasuk di filsafat dan tasawufnya.
1. Tipelogi model-model islam
Banyak sekali masalah-masalah yang tidak termodelkan yang hanya memodelkan dari budaya  kondisi daerah-daerahnya saja. Karna banyak terjadi konsep otoritas pendapat keislaman membentuk dimensi yang terkhusus, model gerakan islam di dunia mempunyai bentuk dan gaya masing-masing dalam aspek menemukan kebenran hak dan yang bathil, dari perspektif inilah spekulasi pemikiran berbagai macam yang di bentuk lembaga agar mengakomodir dari prinsip-prinsipnya masing-masing gerakan.
2. 4 dimensi yang berkembang dalam fase perubahan paradigmatik
1.      Filsafat islam
Filsafat islam banyak berkembang di daerah timur seperti di iran, irak, suriah dan daerah timur lainnya.
2.      Teologi islam
Teolog islam banyak berkembang di tatanan akademi seperti di al azhar, mesir, sampai negeri indonesia.
3.      Fiqih
Fiqih kita kenal dengan konsep syariat menjadi pondasi dasar untuk menyeragamkan perbedaan dalam pola hidup.
4.      spritualistas islam
tentang ketauhidan cendrung memakai satu ketuhanan tetap seragam,  dari konsep untuk menemukan pembaharuan islam moderat, nasionalis, modern ini banyak di munculkan oleh para ulama-ulama terdahulu
Muncul di Era Klasik, konsep ini didadari dari konsep-konsep ortodok, menjawab persoalan tentang ketuhanan, struktur berfikir dan hukum-hukum, namun sejauh ini masih berproses dmasuknya cara penglogikaan dan pendindrawian untuk menemukan ketuhanan, apalagi masa kekinian kita bisa meninjau kembali perkembangan dan perubahan yang terjadi dari titik tolak pemikiran islam tenggelamnya OTORITAS TUNGGAL PENERIMA WAHYU ( menyelesaikan kenabian ).
3. Nabi sebagai otoritas penerima wahyu
Ketika rosul telah meninggal banyak sekali benih-benih yang melahirkan pemimpin-pemimpin dan merubah pada modernisasi islam fungsional pola pandang yang berujuk kepada al-qur’an dan sunnah, pada masa para alim ulama terdahulu membentuk metode-metoda memperbaruhi pola hidup dengan legalitas kesunahan maka melahirkan mazhab-mazhab. menjadikan islam lebih berguna bermanfaat bagi umat dan bisa di terima dikalangan masyarakat yang masih belum tergolong dengan islam, seperti nasrani, yahudi, dan bangsa-bangsa yang lain.
B. Ada 4 Cara Pandang Ketuhanan Di Fase Modern
·         zat sifat tuhan
Menjadi kontradiktif dari pandangan agama-agama yang lain, kita lihat ketauhidan di semua agama yang benar tidak terbantahakan dan tidak bisa di ralat kembali hanyalah islam, berbeda jauh dengan pandangan agama yang lain, beresensi kepada logika manusia kemudian melahirkan kontradiksi pemikiran, dari perjalanan sejarah yang panjang mempunyai konsep ketuhanan mutlak dan diterima oleh ilmu teknologi

·         Cara bermasayarakat-cara berislam di tengah masyarakat
Cara keberislaman bermasyarakat di indonesia sangatlah berbeda dengan timur tengah,  indonesia lebih kepada pola pandang bagaimana kedekatan tuhan kepada manusia, sedangkan kita lihat di timur tengah lebih mempunyai pemikiran pendekatan dengan tuhan hadir memakai prinsip fiklsafat di terima oleh indrawi manusia, proses sejarah ini kita tidak pungkiri  para tabiin dan khasanah terdahulu.

1. Periode masa-masa kekhalifahan
usmani
Umayyah
Abasyah
2.  3 imperium islam
Turki usman
Hogul
Safawi
Filsafat telah melahirkan pemikiran- pemikiran pembaharu karna tidak lagi tekstual, bisa dilihat dari periodesasi ummayah benturan –benturan berkelas untuk urusan islam, segi perbedaan kenabian, tuhan, dan takdir semua kepentingan politik, di tinjau hadist palsu dan perlawanan hadist, perbedaan dengan pencarian kebenaran, semua pemikir mempunyai corak sudut pandang yang berbeda hingga berkaitan untuk pemimpin mereka saat itu, seperti kita kenal dengan lembaga yang berkembang  hizbut tahrir islam.

4. Era penjajahan ( kolonialisasi )
Akar dari masalah ini sering di munculkan dengan perlawanan tasawuf dengan filsafat, fron antara tasawuf dengan filsafat mengalami arus yang sangat tajam hingga 500 tahun, kita mengenal sebelum kita mengenal sistim – sistim di negara ini, mempunyai periodesasi kerajaan, kerajaaan merupakan turunan dari titah yang tertinggi atau wakil tuhan, setelah kehadiran islam sistim mornari dari kerajaan secara perlahan-lahan runtuh adanya perkembangan secara berkembang, di eropa menjangkau untuk penguasaan daerah salah satunya di negara indonesia.

5. Masa dinasti abasyiah
Disini corak islam sangat tinggi, keberhasialan ini untuk formula baru keilmuan dalam prodesisasi keilmuan yunani, karna yunani mendomaninasi dari pemikiran dan pembantahan oleh wahyu tuhan bangsa romawi, akibatnya dengan adanya temuan di persepsikan sebagai mitos maka dari itulah yunani sangat mudah meruntuhkan kristologis kita teropong sudut pandang pemikirannya. Romawi dalam ke dinastiannya merupakan doktrin dan merasa kehadiran kristen menenggelamkan kekuatan kekaisarannya di tambah lagi gejolak bermunculan setelah kehadiran agama islam di Romawi.

C.  Peta Kepentingan Romawi dan Kristen
·         Didasari oleh setting politik Dinasti romawi dan yunani kuno
·         Didasari kaum agawan menguruskan peribadatan
·         Dinasti kekaisaran bangsa romawi.

Expresi ketuhanan dan perkara-perkara ilmu pengetahuan hanya di pandang mitos dan tidak ada proses verifikasi, padahal kita mengetahui proses menemukan ilmiah untuk menyaring keilmuan. Dari pergeseran ini menemukan gejolak pemikiran pembaharu di negeri eropa, tuhan harus didahulukan dan ilmu membantahkan dengan metode keilmihan yang mereka punya, seperti kiblat berfikir kalmax, aristoteles dll,
a. Abad 1 M-500 M
Menjalani perjalanan gelap dari sudut perkembangan ilmu pengetahuan, berjalan dengan sangat statis, perkembangan ilmu filsafat lahir dari bangsa yunani kuno, dan berkembang sejak lama. Dan sampai fase kristolong di bangsa eropa. Jungkir baliknya perkembangan peperangan fikiran hingga menimbulkan konflik berujung radikalisme dan perebutan kekuasaan.
b. Di Era abasyiah 700 M
Mulailah muncul konsep baru di bangsa eropa, pemikiran islam sebagai pembaharu, seperti di bagdat, tradisi hambali kiblat cara pandang islam  ( menyebar fiqih dan tasawuf ). Dimasa inilah kajian-kajian sterategis untuk menemukan kebenaran, dan keberhasilan kita dalam penalaran islam mempunyai berbagai mazhab-mazhab
c. Modern
Cara sudut pandang kajian ilmu, lebih mendominasi mempunyai kekuatan yang dalam soal urusan tauhid, indonesia dengan cara sediri untuk merubah rakyat indonesia .

d. Sudut pandang Indonesia
Contoh yang sering kita temukan
1.      Boleh dan tidak boleh
2.      Konsep untuk sejahtera di Akhirat
e. Sudut pandang Timur /bagdat
1.    Ukuran berargama cara berfilsafat
2.    Sudut pandang logis
Dari sudut pandang topik tepolog.is ini hanyalah perkara, arus masa priodesasiklasik, dari masa kenabian

f. Di Era Modern
Ada Arus corak pandang lebih kepada
Pendidikan
Konsep ekonomi
Politik
Budaya

Pro daulah islamiah
Pro  beragam ( modrn )

Seperti di indonesia bersentuhan dari peradaban, secara islami modernisasi] dunia heterogen karna keragaman di indoensia untuk berseragam memakai budaya islam secara tradisi .
D.  Melahirkan Aliran-aliran
Seperti proses pemilihan pemimpin ada dua kontek yang sangat berbeda.
1. demokrasi
Ditunjuk oleh tuhan seperti nabi dan rosul
Di tunjuk oleh Hamba Allah, di tunjuk oleh umat.

2. khilafah
Sererti gerakan penegakan khilafah islamiah, HTI.  Jika ini tejadi di indonesia maka akan lebih bermasalah dengan cara teknis konsep khalifah yang satu corak pemikiran politik, sedangkan dari dari sisi keragaman di indonesia sangat heterogen.
1. Varian metodelogis dengan satu corak
2. varian metodelogis dengan berbagai corak
3. Ahmadiah
Kontek islam dari cara berfikir sturuktur lebih mendominasi dengan islam, mensyariatnya lebih dominan untuk mengedepankan cara-cara islam, namun berbenturan dengan aliran- aliran islam seperti sunni ahli sunah wajamaah, dengan penafsiran pemaknaan ilmu. Dan dalam urusan pemimpin untuk proses pemilihan tidak demokratis
F. Melakukan terobosan organisasi himpunan mahasiswa islam
Situasi kekinian banyak persoalan-persoalan dari kaca media tidak lagi berhati-hati untuk menilai dalam membedakan fakta dan opini tentang fakta. menggiring politik praktis dan kepentingan kepentingan yang tidak mendirikan kebenaran hakiki, maka konteks fakta dan opini harus disaring di filtir dengan pendekan ilmu agar mempunyai nilai-nilai yang tidak terlepas dengan islam.
Lk 1
Melahirkan kader militan
Loyalitas
Berjuang
Penanaman doktrin


Lk 2
Kemampuan kristis
Pembangunan analisis
Pembedahan kitab
Mencari permasalahan bangsa

LK 3
Membagun  solusi
Pembangunan kontruksi solusif

Makalah Belum Selesai

AHLAK MENGGAPAI MA’RIFAT ( LK III ) Advant Training





AHLAK MENGGAPAI MA’RIFAT
ABSTRAK
SADDAM DEWANA: posisi dengan menggapai ma’rifat dengan metode burhani, bayani dan irvani.Makalah. Yogyakarta: Advend training, LK III, 2016.
Makalah ini bertujuan: (1) untuk mengetahui implikasi berbagai teori ma’rifat, dan (2) mengetahui inti dan kegunaan dari berbagai proses pembelajaran serta penerapan pada metode evani untuk mengetahui
Hasil makalah ini menunjukkan bahwa setiap manusia mempunyai karakteristik berbeda sehingga penggunaannya dapat disesuaikan pada permasalahan krusial. Proses mendapatkan kebenaran merujuk pada teori burhani, bayani, irvani, yang mana belajar itu diberikan pada tingkat perkembangan kader himpunan mahasiwa islam yang sesuai. Proses pengetahuan dilakukan secara bertahap dari yang mudah ke kompleks. Fase-fase ini melalui proses syariat, hakikat, tarikat dan ma’rifat. Bagaimana mengenal a-quran dengan pendekatan filsafat untuk mencapai tinkat makom tertinggi, metode ma’rifat untuk manusia.
Kata Kunci: Ma’rifat, metode, bayani, burhani, irvani.ahlak kader HMI



A. Fase-fase
Cara mendapatkan proses ma’rifat tentu akan melalui   fase-fase yang akan di lewati proses ma’rifat adalah proses akhir dari tujuan untuk menemukan tuhan kita. adanya beberapa metode atau cara-cara, dapat diiden mengetatiikasi dasar ilmu itu dahulu agar proses ma’rifat di aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa fase yang tak dapat bisa dipisahkan dan di tinggalkan antara lain sebagai berikut :
1.                  Syariat
2.                  Hakikat
3.                  Tariakat
4.                  Ma’rifat

B. Abitus ( struktur Kesadaran )

Struktur kesadaran dari diri atau jiwa manusia di awali prilaku kita yang selalu menemukan kontradiktif fikiran. terkadang kita dapat berfikir keras untuk menemukan ilmu dalam berfikir praktis. Hal ini merupakan dilematis manusia dalam mencapai keberhasilan berfikir dengan cara yang tidak mudah. karna harus ilmiah dan terukur sehingga kajian-kajian terstruktur,  mudah memahami untuk menemukan kerangka berfikir yang solutif dan terukur.

C. Proses pembersihan jiwa
Proses pembersihan jiwa adalah mekanisme ma’rifat melawan keberhalaan dan menuhankan tuhan secara qolbiah dan lahiriah, penyatuan dari jasad ruh capaian penemuan tuhan pada proses tingkat tertinggi, Sering kali pembersihan jiwa dilakukan oleh hamba allah mensucikan diri dengan berbagai cara proses didunia seperti ajaran sufiah  pendekatan zikir dan melepaskan kepentingan duniawi agar menemukan kebahagian hakiki.
D. Gagasan kitab
Mengkontruksikan gagsan bentuk kitab suci sendiri memberikan suatu desain akal. melahirkan pendapat argumen menemukan kebenaran, setelah otoritas tuhan telah di tutup di ahkhiri dengan nabi muhammad saw, banyak pelaku perubahan berbagai golongan, sehingga kehadiran beliau di anggap sebagai manusia yang pantas untuk di tauladani dan dikuti dari petunjuk dan perilakunya semasa hidup beliau. ukiran mazhab mencapai tuhan dan pengembaraan ilmu berbagai sistimatika baik itu hadist. Dan alqurani pada penafsiran tertentu.

Bahkan dperkembangan ilmu banyak menelurkan berbagai pola pendapat sampai dengan pemikiran radikalisme pemikiran nabi-nabi baru, nabi baru yang dimaksud bukan berarti keterwakilan tuhan tanpa dipilih, namun sikap manusia yang penuh noda ini mempunyai watak sifat kenabian mengajarkan ilmu dan prilaku kerasulan, kitab bisa ditafsirkan dijadikan sebagai pedoman, setelah ketiadaan nabi maka muncullah kitab di fikiran yang melekat menerjemahkan ayat-ayat tuhan yang tidak tertulis.

Secara teknik kader dibentuk dengan pengkaderan retorika yang didahulukan untuk mencapai kajian kritis ilmiah dan solutif, namun untuk mengasah kemampuan menulis seringkali terkendala dan keterbatasan pengetahuan dari kader yang telah di bentuk melaui proses bahtra dan sampai dengan advendt training, pengiat dari pandang empiris bahwa menulis sangat di butuhkan setiap lembaga yang berkutat di perjuangan dan pengkaderan karna sekaligus untuk melatih dan mentransformasikan ilmu yang di pelajari agar tidak pengetahuan mengenai islam berbentuk ilmiah.

Sehinggg kita sebagai kaum cerdik pandai terkhususnya subangsih ilmu islam tidak lagi menjadi pengutip pemulung ilmu apalagi plagiasi ilmu, kader hmi merujuk kepada kekaryaan. tepologi taulandan senior kini banyak berkibmlat pemimpin berhasil dalam bidang keahliaannya, ketika ada benturan yang sifatnya saklek dan berbau perang fikiran terukur dan sitemik. Hal ini akan membentuk cerminan identitas kader yang akan dinobatkan sebagai pelaku perubahan umat di dunia.

Ketika tarikat aktivitas bertemu tuhan dengan proses ayat- ayat tuhan memerlukan proses keilmuan tingkatan yang dilalui, kita harus menemukan fakta baru merubah bangsa indonesia, karna diindonesia pengaruh media sosial, media cetak dan visual banyak sekali issu-issu yang berkembang. permasalahan bersentuhan dengan moral bangsa, kader hmi berfikir keras sebagai kader mujtahid, muabid, mujadid. acuan untuk mengembangkan ilmu dan mengembara fikiran secara khasanah islam, metodelogis islam, pola islam, tradisi islam. Proses ini akan memberikan landasan sebagai pondasi, banyaknya pengetahuan jadikan referensi namun belum tentu di terima oleh islam.

agensi perubahan  ditanamkan ruh-ruh perubahan umat manusia, pada proses ruh yang subjektifitas akal ini mempunyai berbagai unsur mutlak dari kelebihan di berikan oleh tuhan. Beberapa jenis ilmu lalu kemudian mengkonfirmasikan ke kegiatan yang bermuara lembah kehancuran tersistim. Perkembangan modern sekarang banyak  mempunyai lembaga gerakan yaitu lembaga dengan simbol-simbol islam, berupa wujud perjuangan, persoalan inilah sebagai benalu gerakan islam dari perpecahan secara fikir.

E. Islam objektif dalam kesadaran sosial
Islam sangat objektif memandang semua sektor ekonomi, kepemimpinan, sosial, budaya dan menjunjung tinggi toleransi disetiap perkembagnan peradaban nilai-nilai islam . terkandung tidak subjektif dan mempuyai pondasi ykuat untuk mempertahankan kebiasasaan dari islam itu sendiri, namun tidak berupa ritual-ritual saja membangun tingkat ketaqwaan sebagai kader yang mempunyai identitas muslim.

F. Literatur dialitika islam dalam menemukan kebenaran.
Dialitika sering kali kita temui pada pakar ilmu semacam model tranformasi ilmu. Dalam kontek ini jual beli keilmuan dapat dipatenkan, penerangan ilmiah dipandang cenderung berdialitika hanya memakai senjata seni bahasa. agar islam tetap terluas dan mempuyai kekuatan basis, terkadang menerima bantahan hujatan bahkan makian untuk menjatuhkan agama islam sebagai fitnahan dari kepentingan luar.
1. Contoh lietaratur yang sangat kontradiktif

·         Surat An nisa ( tentang poligami )
·         Surat al lail ayat 1-11
Memandang dengan kontruksi sempit pada fakta statis akan mendangkalkan keberlangsungan berfikir terbatas, karna diangkat sebagai skenario, settingan  kepentingan pribadi, penemuan dari sikap kenabian dianggap pengakuan. tidak bisa diindrawikan rasio ( akal ). Hanya saja sturuk kesadaranlah dari anggapan kejelekan itu bisa membentuk temuan-temuan ilmu, bahwa barangkali dianggap benar itu belum tentu benar, dan salah itu belum tentu salah.
Perubahan akan melakukan struktur tindakan ranah perubahan struktur kondisi baru atau keadaan baru, gagasan diartikan yang membangun  besar haruslah dengan jatuh bangun dari perdebatan dan perbincangan tentang maha ketuhanan, karna banyak di benturkan kondisi perkembangan pengetahuan, padahal islam telah membentuk konturksi  hak dan batil, kaya dan miskin, merupakan kategori sosial.
2. Pendekatan mengkaji islam
·         Konsep burhani
·         Konsep bayani
·         Konsep irvani
Memberikan ruang untuk memahami konsep berfikir, tentu memakan waktu dalam perumusan islam,  maka dengan pendekatan gerakan maka menjawab dari pertanyaan yang barangkali membentuk benang merah tak terputus oleh kehakiman bertindak, meluruskan dari generasi penerus mempunyai dasar berfikir berbagai sumber ilmu untuk membaca tanda-tanda tuhan,  melakukan proses mengenal tuhan, sebut saja bahwa konsep peran kepentingan individu dan kelompok tertentu.
3. Membangun gerakan
·         Individu
·         Massa kelompok
G. Menggapai ma’rifat
Ada 3 metode dengan konsep capaian menuju tuhan
1. potensi bangun
Potensi bangun dengan arah ihlas, iman dan taqwa
2. potensi taqwa
Potensi taqwa dengan arah sabar, syukur, dan ridho
3. potensi pendakian
Potensi pendakian dengan arah taabul nafs, tafaqur, ryadoh, zikir.

Gapaian ma’rifat sebagai pondasi penting mengatur soal keberhasilan kita untuk selalu dibimbingan tuhan, kontek ini akan mengkontruksi nilai –nilai berfikir berprilaku islam sejatinya muslim yang sebenarnya, amalan dari sebuah perjalan mengenal tuhan memberikan suatu kebaikan berbagai sudut pandang kemaslatan umat, apalagi di negara indonesia telah berupaya untuk membentuk generasi emas, namun wujud  kita temukan masih low class.

MAKALAH BELUM SELESAI