Labels

Monday, 11 January 2016

Teori Pembelajaran TEORI FUNGSIONALISTIK DOMINAN CLARK LEONARD HULL

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Fokus utama dalam dunia pendidikan adalah manusia dalam hal ini adalah peserta didik karena dengan adanya pendidikan peserta didik didorong untuk terlibat dalam proses mengubah kehidupannya kearah yang lebih baik, mengembangkan kepercayaan diri sendiri, mengembangkan rasa ingin tahu, serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimilikinya, sehingga dapat berfungsi untuk peningkatan kualitas hidup pribadi dan masyarakat.
Salah satu tujuan dari proses belajar mengajar adalah adanya perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap (afektif), maupun aspek psikomotorik. Salah satu perubahan aspek kognitif mahasiswa dapat dilihat dari indeks prestasi yang diperoleh.Indeks prestasi dijadikan sebagai tolak ukur penguasaan akademik mahasiswa. Semakin baik penguasaan akademik mahasiswa maka prestasi yang diperoleh pun akan baik pula. Pencapaian prestasi akademik mahasiswa dipengaruhi oleh faktor baik faktor dari dalam diri mahasiswa (faktor internal) maupun faktor dari luar diri mahasiswa (faktor eksternal).
B.     Rumusan Masalah
1.     Pengertian teori belajar Clark L Hull?
2.     Apa saja postulat yang diajukan oleh hull?
3.     Teori belajar Hull dan beberapa hal mengenai teori belajar hull?
4.     Jasa apa yang di sumbangkan Clark L Hull dengan teori yang dikembangkannya?
C.    Tujuan
1.     Memahami konsep dan teori belajar clark l hull.
2.     Mengetahui tentang postulat yang diajukan oleh hull.
3.     Teori belajar hull dan beberapa hal mengenai teori belajar hull.
4.     Untuk mengetahui jasa-jasa yang di sumbangkan Clark L Hull melalui teorinya.








BAB II
A.      KONSEP DAN TEORI BELAJAR CLARK L. HULL
Tokoh Clark L. Hull (1804-1952) seorang guru besar di Universitas Yale USA, menyistematisir teori-teori belajar yang sebelumnya menjadi suatu unit teori dengan memegang kebaikan-kebaikan teori sebelunmya dan mengatasi kelemahan-kelemahannya.Teorinya mendasarkan pada tingkah laku yang diselidiki dengan hubungan perkuatan S-R.Metodanya sistematik, deduktif, dan dapat dites atau dapat diuji. Persamaaan-persamaan teorinya dengan teori sebelumnya adalah sebagai berikut :
Ø  Berdasarkan asosiasi S-R
Ø   Berdasarkan cara melangsungkan hidup
Ø   Berdasarkan kebutuhan biologis dan pemenuhannya
Ø  Orientasinya kepada teori Pavlov
Beberapa definisi yang dikembangkan dalam teori Hull:
a.    Kebutuhan (need) adalah keadaan organisme menyimpang (kekeurangan) dari kondisi biologis optimum pada umumnya yang bertujuan untuk melangsungkan (meneruskan) hidupnya. Jika kebutuhan itu timbul, maka organisme bertindak untuk memenuhi kebutuhan tadi (mereduksi kebutuhan).Oleh karena itu, sering teori belajarnya disebut teori reduksi kebutuhan (need-reduction theory).
b.    Dorongan (drive, semacam kondisi kekosongan ganda organisme sehingga mendorong untuk berbuat. Misalnya dorongan makan, minum, seks, dan sebagainya.Istilah lainnya adalah moti. (Ada kalanya orang ,merasa lapar namun tidak ada dorongan untuk makan).
c.    Perkuatan (reinforcement), adalah hadiah, sesuatu yang dapat memperkuat hubungan S-R, dan respon terhadap stimulus tersebut dapat mengurangi ketegangan kebutuhan.
Jika kita mengamati tingkah laku hewan, atau kita dapati bahwa sebagian tingkah laku hewan (sebagi R) merupakan usaha untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kebutuhan biologis.Umpamanya lembu yang lapar tentulah reaksinya adalah mencari rumput dan makan rumout yang ditemuinya.Karena lembu makan rumput tadi, maka kebutuhan makan menjadi berkurang karena menjadi kenyang.Kedudukan rumput dalam dalam hal tingkah laku lembu tadi sebagi perkuatan atau reinforcement dan menghasilkan respon yang dipelajari (walaupun dengan secara mudah). Jadi kebutuhan akan menyebabnya timbulnya tingkah laku dan tingkah laku khusus akan mereduksi kebutuhan secara berangsur-angsur dipelajari.
Memang tingkah laku pada hewan yang lebih rendah tingkatanya yang penting adalah tingkah laku yang tidak dipelajari. Tingkah laku yang tidak dipelajari diberi symbol SUR (S=stimulus; U = unlearned; R=respon). Stimulus an sich tidak akan menimbulkan respon. Stimulus yang mengenai syaraf sensoris (reseptor)dan kemudian timbul impuls yang masuk afferent (syarat gerak dan dapat mengaktifkan afekttorlahotot-otot, maskuler). Yang dapat menimbulkan R. Disini Hull membedakan S dengan symbol huruf besaryakni stimulus dari obyeknya.Symbol s dengan huruf kecil adalah stimulus dalam organisme, stimulus yang sudah berupa impuls.Jadi impuls adalah perangsang atau stimulus yang sudah ada dan bekerja dalam syaraf.Belajar akanmelibatkan S dan bukan s.
Selanjutnya mengenai R, Hull menbedakan tendensi untuk timbulnya R, dan r. Simbol R untuk respon yang Nampak, yang actual, dan r adalah presdiposisi respon yang masih dalam aktivitas syaraf (impuls yang sudah member energy pada syaraf efferent dan efektor).Atau r adalah respon yang masih ada dii dalam organism, jadi tak nampak, tetapi mempengaruhi tingkah laku (behavior).Kemudian Hull mengganti symbol hubungan S-R menjadi hubungan SHR. Huruf H menunjukkanm habit atau kebiasaan.
Hull membedakan antara learning (belajar) dengan performance (tindakan). Tindakan dapat dipengaruhi oleh banyak hal, tetapi belajar hanya dipengaruhi oleh factor jumlah waktu, respon khusus terjadi karena kontigu dengan perkuatan(hadiah). Hull percya bahwa tingkah laku bersumber pada kebutuhan (need), yang merupakan tuntutan hidup.Reinforcement atau perkuatan adalah semacam hadiah yang merupakan suatu stimulus yang mampu mengubah kemungkinan R dan S tertentu yang disertakan (kontigu).Jika suatu R diperkuat, hal ini berarti diikuti oleh suatu jenis stimulus (misalnya diberi hadiah).
B.       POSTULAT YANG DIAJUKAN OLEH HULL
Hull mengajukan enam belas postulat dalam cakupan enam hal yakni sebagia berikut:
Postulat 1: Impuls saraf afferent dan bekas lanjutannya.
Jika suatu perangsang mengenai reseptor, maka timbullah impuls saraf afferent dengan cepat mencapai puncak intensitasnya dan kemudian berkurang secara berangsur-angsur.Sesaat saraf afferent berisi impuls dan diteruskan kepada saraf sentral dalam beberapa detik dan seterusnya timbul respon.S-R diubah menjadi S-s-R atau S-s-r-R. Simbol s adalah impuls atau stimulus trace dalam saraf sensoris, dan simbol r adalah impuls respon yang masih dalam saraf fferent.
Postulat 2: Interaksi saraf afferent
Impuls dalam suatu saraf afferent dapat diteruskan ke satu atau lebih saraf afferent lainnya.R timbul tidak hanya karena satu stimulus, tetapi lebih dari satu S yang lalu terjadi kombinasi berbagai stimulus. Rumusnya akan berubah menjadi S-r-R.
Postulat 3: Respon-respon bawaan terhadap kebutuhan (tingkah laku yang tidak dipelajari)
Sejak lahir organisme mempunyai hierarki respon penentu kebutuhannya yang timbul karena ada rangsangan-rangsangandan dorongan.Respon terhadap kebutuhan tertentu bukan merupakan respon pilihan secara random, tetapi respon yang memang ditentukan oleh kebutuhannya, misalnya mata kena debu maka mata berkedip dan keluar air mata.
Postulat 4: Hadiah dan kekuatan kebiasaan; kontiguitas dan Reduksi Dorongan sebagai kondisi-kondisi untuk belajar.
Kekuatan kebiasaan akan bertambah jika kegiatan-kegiatan reseptor dan efektor terjadi dalam persamaan waktu yang menyebabkan hubungan kontiguitif dengan hadiah pertama dan hadiah kedua. Simbol kekuatan kebiasaan adalah sHs.
Postulat 5: Generalisasi (penyamarataan)
Kekuatan kebiasaan yang efektif timbul karena stimulus lain daripada stimulus pertama yang menjadi persyaratan bergantung kepada penindakan stimulus kedua dari yang pertama dalam kesatuan yang terus menerus dari ambang perbedaan, dengan kata lain yang ingin dibentuk merupakan hasil rata-rata persyaratan stimulus berikutnya..
Postulat 6: Stimulus dorongan
Hubungan dengan tiap-tiap dorongan adalah stimulus dorongan karakteristik yang intensitasnya meningkat dengan kekuatan dorongan.
Postulat 7: Potensi reaksi yang ditimbulkan oleh dorongan .
Kekuatan kebiasaan disintesiskan kedalam potensi reaksi dengan dorongan-dorongan primer yang timbul pada saat tertentu.
Postulat 8: Pengekangan reaksi
Timbulnya suatu reaksi menyebabkan pengekangan reaksi yang lain. Suatu kejemuan untuk mengulangi respon.Pengekangan reaksi adalah penghamburan waktu yang spontan.
Postulat 9: Pengekangan yang dikondisikan (diisyaratkan)
Stimuli yang dihubungkan dengan penghentian respon menjadi pengekangan yang dikondisikan.
Postulat 10: Osilasi pengekangan
Potensial pengekangan dihubungkan dengan potensial reaksi yang bergoyang terus menerus pada waktu itu..
Postulat 11: Reaksi ambang perangsang
Potensi reaksi efektif yang momentum harus melampaui reaksi ambang perangsang sebelum stimulus membangkitkan reaksi.
Postulat 12: Kemungkinan reaksi diatas ambang perangsang.
respon adalah fungsi normal dari potensi reaksi efektif melampaui reaksi ambang perangsang.
Postulat 13: Latensi (keadaan diam atau berhenti)
Makin potensi reaksi efektif melampaui reaksi ambang perangsang makin pendek latensi respon, artinya respon makin cepat timbul.

Postulat 14: Hambatan berhenti (ekstingsi)
Makin besar potensi reaksi efektif, makin besar respon yang timbul tanpa perkuatan, sebelum berhenti atau ekstingsi.
Postulat 15: Amplitudo respon (besarnya respon)
Besarnya dorongan dilantari atau disebabkan oleh peningkatan kekuatan potensi efektif reaksi dalam sistem saraf otonom.
Postulat 16: Respon-respon yang bertentangan
Jika potensi-potensi reaksi kepada dua atau lebih respon-respon yang bertentangan terjadi dalam organisme pada waktu yang sama, maka hanya reaksi yang mempunyai potensi reaksi yang lebih besar akan terjadi responnya.
Hull dengan mengajukan 16 postulat tersebut diatas bermaksud mempelajari terbentuknya tingkah laku secara sistematis dan matematis.Dia menggunakan simbol-simbol, dan rumus-rumus seperti dalam matematika.Terbentuknya tingkah laku yang dipelajari ditunjukkan secara diagramatis, sehingga merupakan suatu rangkaian yang berturut-turut. Simbol-simbol penting dan konsep-konsep yang dipakai adalah sebagia berikut :
Ø Reinforcement adalah perkuatan atau hadiah : Kekuatan kebiasaan (SHR) adalah hasil perkuatan hubungan-hubungan S-R sejajar dengan reduksi kebutuhan (postulat 3 dan 4).
Ø Generalization adalah generalisasi atau penyamarataan : Generalisasi kekuatan kebiasaan (S h R) bergabung dua unsure ialah perkuatan langsung hubungan S-R dan generalisasi dan hubungan S’ – R’ yang semacam (postulat 5).
Ø Motivation atau dorongan : reaksi potensial (S E R) bergantung kepada interaksi antara kekuatan kebiasaan da dorongan (postulat 6 dan 7).
Ø Inhibition atau pengekangan : reaksi potensial efektif (S e R) adalah reaksi potensial yang dikurangi oleh pengekangan reaksi dan pengekangan yang dikondisikan atau dipersyaratkan (postulat 8 dan 9).
Ø Oscilation atau osilasi : reaksi potensial efektif sementara (S eo R) adalah reaksi potensial efektif yang berubah sewaktu-waktu karena untuk pengekangan yang berubah-ubah terlibat di dalamnya (postulat 10).
Ø Response evocation atau bangkitnya respon : respon akan timbul jika reaksi potensial efektif (ambang perbedaan). Respon semacam itu dapat diukur sesuai dengan probabilitas reaksi, rintangan penghentian, atau besarnya respon (postulat 11-16).
Dari enam belas postulat yang menjadi inti adalah postulat nomor empat, yakni mengenai hadiah dan kekuatan kebiasaan. Jika suatu kegiatan efektor (r     R) dan kegiatan reseptor    (S    s) terjadi secara kontigu waktu dan hal ini secara tepat berhubungan dengan pengurangan kebutuhan (G) atau dengan suatu stimulus yang telah secara tetap berhubungan dengan kebutuhan, hasilnya akan tetap meningkatkan kepada suatu kecenderungan (SSHR) bagi impuls afferent untuk menimbulkan reaksi.Peningkatan- peningkatan dari hadiah yang berturut-turut memuncak terbentuknya kombinasi kekuatan kebiasaan (SHR) yang bergantung kepada peningkatan hadiah (n).batas atas dari kurve belajar merupakan hasil dari :
1.Pertumbuhan positif fungsi reduksi (pengurangan) besarnya kebutuhan yang termasuk primer, atau hadiah sebagai yang sekunder.
2.Pertumbuhan negative fungsi penundaan (t) hadiah.
3.(a) Pertumbuhan negative fungsi ketidaksinkronan (t’) dari Sef dan R jika keduanya sebentar adanya; atau (b) dalam hal aksi Sef yang terus-menerus pada reseptor bila mulai terjadi respon.
Jika ditarik esensi teori belajar pada analisis Hull adalah operasi dasra hadiah, pengaruh ulangan, dan gradasi hadiah. Untuk merumuskan kembali apa yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut :
1) Bahwa belajar bergantung kepada kontiguitas S dan R yang berhubungan dengan hadiah dalam arti pereduksi kebutuhan. Hal ini mirip dengan hukum efek dari Thorndike.
2) Bahwa belajar digambarkan sebagai pertumbuhan fungsi sederhana, adalah berdasarkan asumsi bahwa peningkatan kekuatan kebiasaan dengan setiap hadiah adalah bagian tetap dari peningkatan sisa yang dipelajari. Sebab makin kecil yang harus dikuasai pada awal belajar dan makin kecil pada akhir belajar.
3)Bahwa batas atas M asosiasi antara S dan R bergantung kepada besarnya hadiah dan hadiah yang tertunda.
Hull mengemukakan ada tiga fungsi yang berbeda mengenai dorongan:
1) Tanpa adanya suatu dorongan tidak akan ada perkuatan primer, sebab perkuatan primer akan menyebabkan penurunan cepat dari dorongan.
2) Tanpa adanya dorongan tidak akan timbul respon, sebab dorongan akan mengaktivir kebiasaan dalam potensi reaksi. Hull berasumsi bahwa dorongan akan melipatgandakan kekuatan kebiasaan.
3) Tanpa stimulus dorongan yang jelas, tidak akan terjadi regulasi kebiasaan dari kebutuhan pada organisme, maka tidak ada cara untuk mempelajari.
C.      TEORI BELAJAR HULL DAN BEBERAPA HAL MENGENAI TEORI BELAJAR HULL.
Dasar dari teori belajar Hull adalah teori belajar behavioristik.Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Gage, Berliner, 1984: 252).Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000:143).Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi atau dihilangkan (negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat.
Prinsip-prinsip utama teori dari Hull sendiri adalah :
1) Reinforcement adalah faktor penting dalam belajar yang harus ada. Namun fungsi reinforcement bagi Hull lebih sebagai drive reduction daripada satisfied factor.
2) Dalam mempelajari hubungan S-R yang diperlu dikaji adalah peranan dari intervening variable atau yang juga dikenal sebagai unsure O (organisme). Faktor O adalah kondisi internal dan sesuatu yang disimpulkan (inferred), efeknya dapat dilihat pada faktor R yang berupa output. Karena pandangan ini Hull dikritik karena bukan behaviorisme sejati.
3)Proses belajar baru terjadi setelah keseimbangan biologis terjadi. Di sini tampak pengaruh teori Darwin yang mementingkan adaptasi biologis organisme.
D.      SUMBANGAN TEORI HULL
Dalam teorinya Hull memasukkan kebutuhan-kebutuhan organisme dalam proses belajar. Oleh karenanya teori belajarnya disebut teori reduksi dorongan.Sebab dorongan menimbulkan kebutuhan dan ketegangan dalam organisme berusaha untuk meredakan atau mereduksi, mengurangi ketegangan tadi dengan berbuat sesuatu.Hull menekankan kebutuhan-kebutuhan dalam proses belajar. Semua kebutuhan pada anak-anak dapat diorganisir dan dapat dimasukkan dalam kurikulum pendidikan, sehingga belajar akan lebih berarti jika dapat memenuhi atau memuaskan kebutuhan anak-anak. Di sini dapat dipasang perangkat hadiah ataupun hukuman untuk mengktivir belajar.Hadiah dan hukuman dapat di pandang pereduksi tegangan kebutuhan.Dengan demikian teori belajarnya dapat disebut juga teori hadiah.
Jasa lain dari Hull yaitu bahwa proses belajar mulai dikuantifikasikan, yaitu dapat dirumuskan secara matematik.Dua hal yang sangat penting dalam proses belajar dari hull ialah adanya incentive motivation (motivasi intensif) dan drive stimulus reduction (pengurangan stimulus pendorong). Kecepatan berespon berubah  bila besarnya hadiah (revaro) berubah.Penggunaan praktis teori belajar dari Hull ini untuk kegiatan dalam kelas, adalah sebagi berikut:
v  Teori belajar didasarkan pada drive – reduction atau drive stimulus reduction.
v  Intruksional obyektif harus dirumuskan secara spesifik dan jelas
v  Ruangan kelas harus diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan terjadinya proses belajar.
v   Pelajaran harus dimulai dari yang sederhana/mudah menuju kepada yang lebihkompleks/sulit
v  Kecemasan harus ditimbulkan untuk mendorong kemauan belajar
v  Latihan harus didistribusikan dengan hati-hati supaya tidak terjadi inhibisi. Dengan perkataan lain, kelelahan tidak boleh mengganggu belajar
Urutan mata pelajaran diatur sedemikian sehingga mata pelajaran yang terdahulu tidak menghambat tetapi justru harus menjadi perangsang yang mendorong belajar pada mata pelajaran berikutnya















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Teori Clark L Hull mendasarkan pada tingkah laku yang diselidiki dengan hubungan perkuatan S-R.Metodanya sistematik, deduktif, dan dapat dites atau dapat diuji.Jika ditarik esensi teori belajar pada analisis Hull adalah operasi dasar hadiah, pengaruh ulangan, dan gradasi hadiah.
1. Jadi belajar bergantung kepada kontiguitas S dan R yang berhubungan dengan hadiah dalam arti pereduksi kebutuhan.
2. Belajar digambarkan sebagai pertumbuhan fungsi sederhana, adalah berdasarkan asumsi bahwa peningkatan kekuatan kebiasaan dengan setiap hadiah adalah bagian tetap dari peningkatan sisa yang dipelajari. Sebab makin kecil yang harus dikuasai pada awal belajar dan makin kecil pada akhir belajar.Bahwa batas atas M asosiasi antara S dan R bergantung kepada besarnya hadiah dan hadiah yang tertunda.


















DAFTAR PUSTAKA
B.R. Hergenhahn,Mattthew H.Olson .2008.Theories of Learning. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group
Purwanto,M Ngalim.2002. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya
Suyono Dan Hariyanto.2011.Belajar Dan Pembelajaran.Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
Fuadyartanto,RBS.2002.Psikologi Pendidikan.yogyakarta:Global Pustaka Utama
http://psikologikartinaningsih.blogspot.com






















TEORI-TEORI FUNGSIONALISTIK DOMINAN CLARK LEONARD HULL

MAKALAH

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas individu
mata kuliah Teori Pembelajaran
Dosen pengampu:
Prof. Dr. FX. Sugiyanto
Dr. Sri Winarni, M.pd.













Oleh:

Saddam Dewana

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih, Komentar dan saran...

Sukses Selalu