Labels

Monday, 6 June 2016

ANALISIS GERAKAN DASAR PENCAK SILAT TENDANGAN “T” ( BIOMEKANIKA )




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Indonesia mempunyai berbagai olahraga bela diri yang beraneka ragam, baik olahraga dari luar maupun dari dalam negeri. Dari mancanegara di Indonesia terdapat beberapa olahraga seni bela diri yaitu seperti Karate, Judo, Aiki Do, Kempo dari Jepang, Taekwondo dari Korea, Muang Thai dari Thailand, Wushu, Kungfu atau Wing Chun dari China, ada pula Capoeira dari Brazil dan masih banyak lagi olahraga bela diri asing yang telah berkembang pesat di Indonesia.

Di Indonesia juga terdapat olahraga bela diri yang asli berasal dari kebudayaan bangsa, salah satu di antaranya Pencak Silat. Pencak Silat merupakan salah satu budaya asli bangsa Indonesia. Para pendekar dan para pakar Pencak Silat meyakini bahwa masyarakat Melayu menciptakan dan menggunakan ilmu bela diri ini sejak masa prasejarah (Johansyah Lubis, 2004). Pencak Silat memiliki keunikan dibandingkan dengan olahraga bela diri lainya yakni terdapat empat pola dalam pertandingan Pencak Silat yaitu: 1) sikap pasang, 2) pola langkah, 3) serang-bela, dan  4) kembali kesikap pasang. Keempat pola tersebut merupakan satu kesatuan gerak yang membentuk suatu rangkaian gerak sehingga menjadi pola gerak tertentu.

Pertandingan Pencak Silat memiliki perbedaan dengan bela diri lain karena di dalamnya harus menampilkan sikap pasang, pola langkah, serang-bela, dan kembali ke sikap pasang (Johansyah Lubis, 2004). Di dalam kategori tanding teknik dasar yang digunakan adalah pukulan depan , tendangan-tendangan tertentu, bantingan, guntingan, sapuan dan ungkitan.Tendangan yang baik adalah tendangan yang sulit untuk dibaca, dihindari, dibela maupun ditangkap oleh lawan. Namun semua tendangan tersebut harus berdasarkan pada gerak dasar yang telah ada di dalam gerakan Pencak Silat. Ada beberapa teknik tendangan dalam Pencak Silat yaitu tendangan depan, tendangan samping atau tendangan T, tendangan belakang, tendangan busur (tendangan sabit) dan masih banyak tendangan yang lainnya. Namun, hanya beberapa tendangan yang digunakan dalam kategori tanding, yaitu tendangan depan, tendangan samping atau tendangan T, tendangan belakang, dan tendangan busur. Keempat tendangan ini merupakan tendangan yang sering digunakan dalam pertandingan kategori laga.
Penulis berkeinginan mengkaji atau menganalisis gerakan dasar tendangan dikarenakan tendangan merupakan gerak dasar yang dominan di lakukan oleh para atlet, dan tendangan ini mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan pukulan meskipun masih ada gerakan atau teknik lain yang lebih tinggi pointnya dalam pertandingan selain tendangan, misalnya bantingan yang menghasilkan jatuhan sehingga atlet yang menjatuhkan bisa memperoleh nilai tiga mutlak yang diberikan oleh semua juri, namun bantingan itu tercipta karena adanya tendangan yang telah dilakukan oleh lawan. Dengan demikian tendangan merupakan gerakan yang sangat dominan di dalam pertandingan Pencak Sila, sehingga perlu adanya analisis gerakan agar gerakan nantinya dapat efektif dan efisien dalam penerapannya. Analisis gerakan tendangan nantinya menggunakan analisis biomekanika atau analisis gerakan tubuh seorang atlet Pencak Silat.

Analisis biomekanika merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengkaji atau menganalisa suatu gerakan dalam olahraga. Biomekanika berkaitan dengan ilmu yang mempelajari gerak tubuh, sehingga sangat penting digunakan dalam menganalisa suatu gerakan agar efektif dan efisien dalam menjalani suatu pertandingan. Tendangan dalam pencak silat sangat penting, maka dari itu perlu adanya nalisa gerakan tendangan dalam pencak silat agar lebih efekktif dan efisien. Penulis akan menganalisa salah satu tendangan dalam pencak silat yaitu tendangan T, dan sebelum menganalisa perlu kita ketahui lenih dahulu apa itu pencak silat,  gerakan dasar seperti apa, gerakan dasar dalam pencak silat apa saja dan tendangan T seperti apa kemudian tahapan dalam pelaksanaannya seperti apa.

Dengan demikian penulis beranggapan suatu keterampilan teknik dasar merupakan faktor yang terpenting dalam pencapaian suatu prestasi. Meskipun masih banyak faktor-faktor yang lain tetapi faktor keterampilan teknik dasar merupakan faktor utama dan terpenting didalam pencapaian suatu prestasi., sehingga sangat penting dan perlu penulis dalam makalah ini mengkaji dan menganalisis gerakan Tendangan T atau Tendangan Samping pada pencak Silat agar dapat dilihat gerakan yang benar seperti pa agar efektif dan efisien, sehingga nantinya dapat digunakan sebagai pedoman untuk berlatih dengan benar.

B.       Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas terdapat beberapa permasalahan  yang perlu adanya pembahasan antara lain:
1.      Apakah yang dimaksud dengan gerakan dasar?
2.      Apa sajakah gerakan dasar pencak silat?
3.      Apakah yang dimaksud denganTendangan T?
4.      Bagaimana tahapan dalam melaksanakan tendangan T?
C.      Tujuan
Dari rumusan dan latar belakang diatas, maka penulis memiliki tujuan dalam menulis makalah ini antara lain:
1.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gerakan dasar
2.    Untuk mengetahui macam-macam gerakan dasar pencak silat
3.    Untuk mengetahui tentang tendangan T
4.    Untuk mengetahu tahapan-tahapan dalam melaksanakan tendangan T



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Gerak Dasar
Menurut Sudrajat Usli Lingling, dkk, (2008) “teknik dasar merupakan keterampilan-keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi”. Sedangkan Luxbacher dalam Lingling, dkk (2008) menjelaskan bahwa “teknik dasar ialah semua gerakan yang mendasari permainan, dan dengan modal tersebut seseorang dapat bermain dengan baik atau berlatih secara terarah”.

B.       Gerak dasar Pencak Silat
1.       Pukulan
Dalam olahraga pencak silat, disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pukulan adalah berbagai macam teknik serangan yang dilakukan dengan mempergunakan tangan kosong sebagai komponennya. Pada prinsipnya segala teknik pukulan yang terdapat dalam pencak silat (dalam bentuk apapun) boleh dipergunakan untuk menyerang bagian-bagian tubuh lawan yang disahkan untuk diserang dalam upaya memperoleh angka.

Dari sekian banyak teknik pukulan yang terdapat dalam pencak silat, ternyata dalam pelaksanaannya tidak semuanya dapat digunakan, dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas serta keselamatan pesilat. Dalam pertandingan olahraga pencak silat, teknik pukulan yang sering dipergunakan adalah pukulan depan, pukulan sangkal/bandul, pukulan samping, dan pukulan melingkari

2.      Tendangan
Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan yang dipergunakan untuk jarak jangkau jauh dan sedang dengan mempergunakan tungkai sebagai komponen penyerangan. Dalam olahraga pencak silat, teknik tendangan yang masuk ke sasaran mendapat nilai 2.



 






Teknik-teknik tendangan yang terdapat dalam pencak silat pada prinsipnya dapat dipergunakan untuk menyerang dalam pertandingan olahraga pencak silat. Namun, sebagaimana halnya dengan pukulan, tidak semua teknik dalam pencak silat olahraga digunakan, berdasarkan efisiensi pelaksanaan teknik tendangan dan efektivitas untuk memperoleh angka serta keselamatan pesilat yang melakukan tendangan tersebut. Teknik tendangan yang digunakan pada pertandingan pencak silat olahraga antara lain tendangan lurus, sabit, ”T”, belakang, jejag, dan gajul.

a.    Tendangan  lurus (A). Tendangan depan atau lurus adalah tendangan yang dilakukan dengan lintasan lurus ke depan. Perkenaannya pada pangkal jari-jari kaki. Variasi dalam pelaksanaan teknik ini antara lain dengan lompatan.
b.    Tendangan sabit (B). Tendangan sabit adalah tendangan yang dilakukan dengan lintasan dari samping melengkung seperti sabit/arit. Perkenaannya pada punggung kaki. Tendangan ini dapat dilaksanakan dalam posisi kaki berada di depan maupun di belakang dan dapat pula divariasikan dengan lompatan.
c.    Tendangan ”T” (C). Tendangan ”T” adalah tendangan yang dilakukan dengan posisi tubuh menyamping dan lintasan tendangan lurus ke samping. Perkenaannya adalah sisi bagian tajam telapak kaki, telapak kaki, dan tumit. Banyak variasi dalam pelaksanaan tendangan ”T” ini, antara lain ”T” jepret, ”T” gantung, dan ”T” lompat.
d.   Tendangan  jejag (D). Tendangan jejag adalah tendangan yang dilaksanakan dengan posisi tubuh tegak dan lintasan lurus ke depan, perkenaannya adalah tumit. Selintas tendangan ini mirip dengan tendangan depan, namun terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya. Jika tendangan depan dilakukan dengan melecutkan tungkai ke depan (seperti gerakan menusuk), sedangkan tendangan jejag dilakukan dengan terlebih dahulu mengangkat lutut setinggi mungkin kemudian mendorong tungkai ke depan sasaran.
e.    Tendangan belakang (E). Tendangan belakang adalah tendangan yang dilakukan dengan terlebih dahulu memutar tubuh dan sikap tubuh membelakangi lawan, dengan perkenaan pada telapak kaki atau tumit.
f.     Tendangan gajul (F). Tendangan gajul perkenaannya pada tumit, sedangkan lintasannya adalah dari arah atas ke bawah.

3.      Tangkapan
Tangkapan merupakan teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat dan sedang yang dilaksanakan dengan menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk dilanjutkan dengan bantingan, jatuhan, dan kuncian. Dari segi teknik, tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari dalam, yang masing-masing disebut tangkapan luar dan tangkapan dalam.

4.      Jatuhan
Jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau jauh dan sedang yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau kaki untuk menjatuhkan lawan. Teknik jatuhan ini dalam pencak silat lazim disebut dengan teknik sapuan. Teknik ini dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu:
a.    Sapuan tegak
b.    Sapuan rebah
c.    Besetan
d.   Guntingan
e.    Sabetan
5.      Bantingan
Pengertian bantingan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat yang dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk selanjutnya melalui proses mendorong atau menarik, lalu dihempaskan. Dilihat dari titik tumpu penyangganya, bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang kurangnya empat macam teknik, yakni bantingan tungkai, bantingan pinggul, bantingan punggung, dan bantingan kaki.
C.      Tendangan T
Tendangan T adalah sebutan lain untuk macam tendangan dengan nama gerakan tendangan ke arah Samping. Dalam bahasa Karate tendangan ini disebut sebagai Yoko-geri. Terdapat berbagai macam variasi tendangan samping ini. Semua varian diatas, khususnya untuk permainan atas, awalan boleh berbeda tetapi bentuk akhirnya sama yaitu seperti huruf T. Kuda-kuda kokoh dan tegap, salah satu kaki ke depan dan sedikit di tekuk, kaki yang di belakang lurus dan tumit kaki belakang sejajar dengan tumit kaki depan, kedua tangan berada di depan dada dengan keadaan siap, pada saat akan melakukan tendangan, kaki di angkat dengan rata-rata air dengan lutut di tekuk, Pada dasarnya tendangan samping memakai tumit sebagai alat serang atau menggunakan sisi luar telapak kaki atau ada yang menyebut sebagai pisau kaki. 
D.      Pelaksanaan tendangan T
Dalam melakukan tendangan “T” atau samping ada 5 tahapan yaitu; awalan, ayunan, kontak, gerakan lajutan, akhiran.
1.      Gerakan awalan. Yaitu gerakan perrpindahan berat badan ke kaki tumpuan. Hal ini berguna untuk meningkatkan power saat terjadi kontak
2.      Gerakan ayunan. Ayunan tungkai ini menentukan arah sasaran. Semakin sempit sudut ayunan maka semakin cepat sebuah gerakan. Dan semakin besar sudut ayunan, semakin besar tenaga yang dihasilkan. Gerakan ayunan ini harus diikuti dengan badan yang agar miring untuk memberikan kekuatan yang maksimal serta diimbangi dengan gerakan tangan secukupnya.
3.      Kontak. Kontak ini adalah pertemuan kaki bagian luar dengan sasaran. Kontak harus diikuti dengan dorongan untuk menimbulkan efek sakit.
4.      Gerakan lanjutan adalah gerakan dorongan bertujuan untuk menimbukan efek cedera pada lawan.
5.      Gerakan akhiran. Gerakan ini dilakukan untuk menarik kembali sehingga posisi tubuh menjadi stabil
E.  Analisis Tendangan T
Rubrik Penilaian,
KUISIONER PENILAIAN
GERAKAN DASAR PENCAK SILAT
TENDANGAN “T”

Petunjuk Pengisian :
1.    Mohon di baca dan di pahami tiap pertanyaan atau indikator dalam lembar rubrik berikut serta diisi dengan teliti, lengkap dan jujur.
2.    Beri tanda cek () pada jawaban dari rubrik penilaian di bawah ini yang paling sesuai.
Keterangan :
4 = Sangat Tepat
3 = Tepat
2 = Tidak Tepat
1 = Sangat Tidak Tepat
No
Tahap Gerakan
Indikator
Nilai
1
2
3
4
1
Awalan
Sikap Tubuh menghadap lurus kedepan kaki dibuka selebar bahu dan ditekuk sedikit




2
Ayunan
Kaki kiri maju kedepan




Kaki kanan diangkat dengan sudut 450 dan memutar badan menghadap ke samping




Kaki ditendangkan lurus dengan sudut antara kaki untuk menendang dan kaki tumpuan 1150  perkenaan pisau kaki, kemudian untuk sudut tumpuan kaki 1610




Posisi Tubuh miring saat menendang dengan sudut 1250




Tangan kanan lurus kebawah menutup kelamin dan tangan kiri rapat depan dada




3
Kontak
Perkenaan pada kaki bagian luar atau pisau kaki




4
Lanjutan
Dorongan kaki atau panggul




5
Akhiran
Kaki ditarik kembali setelah menendang dengan sudut 450




Saat ditarik tangan tetap seperti saat melakukan Tangan kanan lurus kebawah menutup kelamin dan tangan kiri rapat depan dada




Posisi kembali seperti awal menghadap kedepan lurus kaki dibuka selebar bahu dan tangan disamping





Keterangan:
Kriteria nomor 1 (Awalan)
Nilai 4. Jika dapat melakukan awalan dengan benar, tepat dan sesuai
Nilai 3. Jika dapat melakukan awalan namun masih ada sedikit yang kurang seperti sudutnya
Nilai 2. Jika dapat melakukan awalan namun masih ada banyak yang kurang
Nilai 1. Jika tidak dapat melakukan awalan dengan benar
Kriteria nomor 2 (Ayunan)
Nilai 4. Jika dapat melakukan ayunan dengan benar, tepat dan sesuai
Nilai 3. Jika dapat melakukan ayunan namun masih ada sedikit yang kurang seperti sudutnya
Nilai 2. Jika dapat melakukan ayunan namun masih ada banyak yang kurang
Nilai 1. Jika tidak dapat melakukan ayunan dengan benar
Kriteria nomor 3 (Kontak)
Nilai 4. Jika dapat melakukan kontak dengan benar, tepat dan sesuai
Nilai 3. Jika dapat melakukan kontak namun masih ada sedikit yang kurang seperti sudutnya
Nilai 2. Jika dapat melakukan kontak namun masih ada banyak yang kurang
Nilai 1. Jika tidak dapat melakukan kontak dengan benar
Kriteria nomor 4 (Lanjutan)
Nilai 4. Jika dapat melakukan lanjutan dengan benar, tepat dan sesuai
Nilai 3. Jika dapat melakukan lanjutan namun masih ada sedikit yang kurang
Nilai 2. Jika dapat melakukan lanjutan namun masih ada banyak yang kurang
Nilai 1. Jika tidak dapat melakukan lanjutan dengan benar
Kriteria nomor 5 (Akhiran)
Nilai 4. Jika dapat melakukan akhiran dengan benar, tepat dan sesuai
Nilai 3. Jika dapat melakukan akhiran namun masih ada sedikit yang kurang
Nilai 2. Jika dapat melakukan akhiran namun masih ada banyak yang kurang
Nilai 1. Jika tidak dapat melakukan akhiran dengan benar

                     Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =                                                  X 100
                Jumlah skor maksimal


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan uraikan pendahuluan dan pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa pencak silat merupakan salah olahraga beladiri di dunia yang berasal dari Indonesia. Pencak  silat memiliki perbedaan dengan beladiri lainnya karena pencak silat memiliki gerak dasar yang banyak dan tidak dimiliki beladiri lainnya. Gerak dasar sendiri merupakan keterampilan dasar yang dimiliki oleh seorang atlet untuk mendapatkan prestasi yang maksimal. Gerak dasar pencak silat antara lain pukulan, tendangan, bantingan, dan lain-lain. Dari beberapa gerak dasar dalam pencak silat, penulis menganalisa tendangan T. Tendangan T merupakan salah satu macam dari gerak dasar tendangan. Analisis biomekanika dari tendangan T antara lain awalan, ayunan, kontak, gerak lanjutan dan gerak akhir. Analisis digunakan untuk meningkatkan gerak yang efektif dan efisien sehingga hasil yang diperoleh maksimal.
Saran
Dari kesimpulan diatas maka saran yang diberikan pada makalah ini adalah tentunya meningkatkan keterampilan teknik dasar khususnya teknik dasar yang masih rendah dan mempertahankan teknik dasar yang sudah baik dalam tendangan T. Kemudian apabila yang memiliki gerakan dasar yang tertinggi maka gerak dasar tendangan tersebut adalah senjata ampuh bagi seorang altet pencak silat, sudah selayaknya teknik dasar tersebut untuk dikembangkan lebih baik lagi dalam proses latihan agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Selanjutnya selain pengembangan teknik dasar dalam latihan, pengembangan unsur – unsur mental dan motivasi atlet juga harus diperhatikan perkembangannya agar kualitas dalam mencapai prestasi puncak lebih terarahkan.

DAFTAR PUSTAKA
Lubis Johansyah. (2004). Pencak Silat Panduan Praktis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Usli Lingling, Enteng Hermanu, dan Iman Imanudin. (2008). Bandung: Pelatihan Cabang Olahraga Sepak Bola. Jurusan Kepelatihan Olahraga Fakultas Pendidkan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
____________. (2015). Biomekanika Olahraga Pencak Silat. Jakarta: __________. Diakses dari www.mediabelajarblog.com pada tanggal 8 April 2016 pukul 14.12

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih, Komentar dan saran...

Sukses Selalu