KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup
yang di jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia
ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua
cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh
manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya
saya ucapkan kepada semua pihak serta teman-teman sekalian yang
telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Harapan yang paling besar dari
penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang saya susun ini penuh
manfaat, baik untuk pribadi, dan umum. Atas kurangnya mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Yogyakarta, 12 Maret 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................ 1
DAFTAR ISI ........................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 3
1. Latar
Belakang Masalah.......................................................... 4
1.1. Latar Belakang.............................................................. 4
1.2. Rumusan
Masalah......................................................... 4
1.3. Tujuan............................................................................ 4
1.4. Manfaat......................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
..................................................................... 5
2.1. Ciri-ciri anak......................................................................... 5
2.2. Periodesasi Perkembangan................................................... 11
2.3. Terminologi
dan Teori Perkembangan ................................. 14
BAB III PENUTUP ............................................................................ 17
........... 3.1.
Kesimpulan........................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Teori biologis condong pada sisi nature,
walaupun memahami pentingnya interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Seluruh teori biologis sangat dipengaruhi oleh ide Charles
Darwin yang membawa ahli perkembangan untuk memandang perkembangan dari
perspektif evolusi. Beberapa teori menekankan faktor kematangan dari
individu dan yang lainnya memfokuskan pada keadaan biologis yang mendasari
perubahan perilaku anak untuk mempertahankan hidup.
Usia dini adalah usia 0-8 tahun yang
merupakan usia pada masa keemasan seorang anak. Pada masa ini segala potensi
pada usia ini harus dikembangkan secara menyeluruh dari segi kognitif, bahasa,
sosial-emosional, dan fisik motorik. Energi ini dibutuhkan untuk melakukan
berbagai kegiatan yang diperlukan dalam meningkatkan keterampilan fisik, baik
yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan motorik kasar maupun motorik
halus. Kegiatan fisik dan pelepasan energi dalam jumlah besar merupakan
karakteristik aktivitas anak pada masa ini. Hal itu disebabkan oleh energi yang
dimiliki anak dalam jumlah yang besar tersebut memerlukan penyaluran melalui
berbagai aktivitas fisik, baik kegiatan fisik yang berkaitan dengan gerakan
motorik kasar maupungerakanmotorihalus.
pengertian perkembangan motorik,
prinsip-prinsip perkembangan motorik, kategori fungsi keterampilan motorik,
metode-metode mengajarkan keterampilan motorik AUD, evaluasi keterampilan
motorik AUD, sarana dan prasarana yang dapat digunakan dalam keterampilan
motorik AUD, dan pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat merancang
kegiatan anak usia dini yang mengembangkan keterampilan motoriknya.
Diharapkan dapat di jadikan dasar peganggan bagi pendidik,
setiap guru serta lingkungan yang terkait yang melibatkan peserta didik pada
anak usia dini guna mengembangkan dari motorik motorik yang diberikan dengan tingkat
keberhasilan tertentu tidak hanya bagi anak tetapi juga untuk pendidik, guru dan
orang tua nantinya. Maka dari itu pendidik harus memahami beberapa disiplin
ilmu dan juga interdisiplin ilmu,
makalah ini akan membahas tentang proses perkembangan kematangan manusia
terutama di peruntukkan dimasa keemasan anak usia dini dan sampai lansia.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimanakah
kematangan dan perkembangan manusia ?
2.
Bagaimanakah
fase perkembangan anak hingga penuaan ?
3.
Bagaimanakah
mengoptimalkan perkembangan manusia secara ilmu motorik ?
1.3. TUJUAN
Mahasiswa dapat mampu menjelaskan
perkembangan kematangan individu baik dari perkembangan motorik. Hakikatnya
perkembagan sampai akhir hayat, memahami faktor yang mempengaruhi perkembagan dari
aspek kematangan. Sehingga pada proses motorik anak dengan proses pembelajaran
pendidikan di sekolah mendapatkan menagemen yang baik.
1.4. MANFAAT
1. Peningkatan
proses belajar dan memahami aspek kematangan dari perkembagan setiap individu
2.
mengetahui perkembangan kematangan individu dari usia dini dan penuaan
3.. Sebagai
bahan referensi pada makalah selanjutnya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. CIRI-CIRI ANAK
1. Karekteristik Umum
Masa keserasian anak sekolah dasar dapat di perinci menjadi
dua fase, yaitu :
a. Masa kelas-kelas rendah sekolah
dasar, kira-kira umur 6 atau 7 sampai umur 9 atau 10
b. Masa kelas-kelas tinggi sekolah
dasar, kira-kira umur 9 atau 10 sampai kira-kira umur 12 atau 13.
I.
Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar
Beberapa ciri khas anak-anak pada
masa ini antara lain adalah seperti yang disebut dibawah ini :
1. Adanya korelasi positif yang tinggi
antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah.
2. Adanya sikap yang cenderung untuk
mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional.
3. Ada kecenderungan memuji sendiri
4. Suka membanding-bandingkan dirinya
dengan anak lain, kalau hal itu dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak
lain.
5. Kalau tidak dapat menyelesaikan
sesuatu permasalahan maka permasalahan itu dianggapnya tidak penting.
6. Pada masa ini (terutama pada umur
6-8 tahun) anak menghendaki nilai (angka rapot) yang baik, tanpa mengingat
apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.
II.
Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar
Beberapa
ciri khas anak-anak pada masa ini adalah sebagai berikut :
1. Adanya minat terhadap kehidupan
praktis sehari-hari yang kongkrit, hal ini menimbulkan adanya kecenderuangan
untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis
2. Amat realistik, ingin tahu, dan
ingin belajar
3. Menjelang akhir masa ini telah ada
minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh ahli-ahli yang
mengikuti teori faktor yang ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor
4. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak
membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya
dan memenuhi keinginannya, setelah kira-kira umur 11 tahun pada umumnya anak
menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri.
5. Pada masa ini anak memandang nilai
(angka rapor) sebagi ukuran yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi
sekolah
6. Anak-anak pada masa ini gemar
membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain bersama-sama di dalam
permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat kepada aturan permainan yang
tradisional, mereka membuat peraturan sendiri
2. Karakteristik Khusus
1.
Faktor Intelekual
Faktor intelektual dari siswa ialah
kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam
bentuk suatu representasi, khususnya melalui konsep dan berbagai lambang/simbol
(huruf, angka, kata gambar).
Perkembangan faktor intelektual,
siswa sekolah dasar, dapat ditelusuri mulai dari masa bermain mulainya anak
bersekolah, maka dunianya semakin luas dan demikian minatnya seiring bertambah
luas minatnya, maka bertambah pula pengertiannya tentang orang-orang dan
benda-benda yang sebelumnya sedikit sekali atau sama sekali tidak berarti
baginya
Tidak hanya pemahamannya mengenai
lingkungannya meningkat melalui pengajaran formal yang diterima di kelas,
tetapi juga diperluas melalui pertukaran pikiran dengan teman-teman sebayanya
dan melalui kemampuan membacanya. Dari pengalamannya yang diperluas dan dari
pelajaran-pelajarannya di sekolah, anak mengembangkan sikap yang lebih
realistis.
2.
Faktor Kognitif
Melalui kemampuan kognitif ini,
siswa dapat menghadirkan realitas dunia di dalam dirinya sendiri, dan hal-hal
yang bersifat material dan berperaga sepeti perabot rumah tangga, kendaraan,
bangunan dan orang, sampai hal-hal yang tidak bersifat material dan berperaga
seperti ide “keadilan, kejujuran” dan lain sebagainya. Perlu diingat bahwa
mengingat dan berpikir merupakan aktivitas kognitif yang utama.
Mengingat adalah yang membuat orang
menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau berdasarkan
kesan-kesan yang diperoleh di masa lampau. Ada dua bentuk mengingat, yaitu :
mengenal kembali dan mengingat kembali.
Dalam berpikir, siswa berhadapan
dengan objek-objek yang diwakili dalam kesadaran. Dalam berpikir objek hadir
dalam bentuk representasi yang paling pokok adalah tanggapan, pengertian atau
konsep dan lambang verbal. Makin berkembang si anak, makin kaya ia akan
tanggapan-tanggapan.
3.
Faktor Verbal
Faktor verbal pada masa usia sekolah
dasar adalah pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat diungkapkan dalam
bentuk bahasa. Pada saat ini mereka mengerti dengan mudah instruksi-instruksi
yang diberikan oleh orang lain dan mengerti ati cerita-cerita yang akan
dibacakan kepada mereka. Mendengarkan radio dan menonton televisi ternyata
sangat menguntungkan bagi perkembangan penbendaharaan bahasa anak-anak.
Sepanjang masa sekolah pandangan
sosial anak bertambah luas, dan menemukan bahwa bahasa merupakan alat yang
penting untuk kesatuan kelompok. Menyadari hal ini, menyebabkan motivasinya
menjadi lebih besar untuk belajar berbicara lebih baik. Ia juga menyadari bahwa
bentuk-bentuk komunikasi yang sederhana, seperti menangis dan gerakan-gerakan
tangan, secara sosial tidak diterima dan ini memberinya inisiatif yang lebih
untuk meningkatkan kemampuan bahasanya. Di samping itu, sekolah menekankan pula
perkembangan perbendaharaan kata susunan kalimat. Dengan pandainya anak
membaca, maka bertambah pula perbendaharaan katanya dan ia semakin mengenal
bentuk-bentuk susunan kalimat yang benar.
4.
Faktor Motorik
Keterampilan motorik memainkan peran
penting dalam keberhasilan anak di sekolah dan dalam pergaulannya dengan
anak-anak lain. Anak cenderung untuk menarik diri dari kelompoknya dan
mengembangkan sikap-sikap yang kurang sehat terhadap dirinya sendiri dan
kehidupan sosialnya. Pasa umumnya anak diberi kesempatan, seringkali mengikuti
kegiatan motorik yang beraneka ragam, mereka mau berlatih tanpa kenal lelah
untuk mencapai sukses dan mereka bangga atas pencapaiannya. Dengan berlatih
akan tercapainya peningkatan baik dalam kecepatan maupun ketepatan.
5.
Faktor emosional
Anak SD mulai menyadari bahwa
pengungkapan emosi secara kasar tidak dapat diterima dalam masyarakat, maka
mereka mulai belajar mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya. Kemampuan
mengontrol emosi pada anak, dipengaruhi oleh suasana kehidupan ekspresi emosi
didalam keluarga. Berbagai emosi yang dialami anak SD adalah marah, takut,
cemburu, rasa ingin tahu dan kegembiraan yang meluap.
6.
Perkembangan moral
Pada usia sekolah dasar anak sudah
dapat mengikuti pertautan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan
sosialnya. Pada akhir usia ini anak sudah dapat memahami alasan mendasari suatu
peraturan. Di samping itu, anak sudah dapat mengasosiasikan setiap bentuk
perilaku dengan konsep benar-salah ataua baik-buruk.
7.
Perkembangan Spiritual
Sebagai anak yang tengah berada
dalam tahap pemikiran operasional konkret, maka anak-anak usia sekolah dasar
akan memahami segala sesuatu yang abstrak dengan interpretasi secara konkret.
Hal ini juga berpengaruh terhadap pemahamannya mengenai konsep-konsep
keagamaan. Misalnya gambaran tentang tuhan, pada awalnya anak-anak akan
memahami tuhan sebagai subuah konsep konkret yang mempunyai perwujudan real,
serta memiliki sifat pribadi sperti manusia. Namun seiring perkembangan kognitifnya,
konsep ketuhanan yang bersifat konkret ini mulai berubah menjadi abstrak.
Dengan demikian, gagasan-gagasan keagamaan, yaang bersifat abstrak dipahami
secara konkret, seperti tuhan itu satu, tuhan itu amat dekat, tuhan itu ada
dimana-mana, mulai dapat di pahami.
8.
Perkembangan fisik
Sampai dengan usia sekitar 6 tahun
telihat bahwa badan anak bagian atas berkembang lebih lambat daripada bagian
bawah. Anggota-anggota badan relatif masih pendek, kepala dan perut relatif
masih besar. Selama masa akhir anak-anak, tinggi bertumbuh sekitar 5% hingga 6%
dan berat bertambah sekitar 10% setiap tahun. Pada usia 6 tahun tinggi
rata-rata anak adalah 46 inchi dengan berat 22,5 kg. Kemudian pada usia 12
tahun tinggi anak mencapai 60 inchi dan berat 40-42,5 kg (Mussen, Conger &
Kagan, 1969).
Jadi, pada masa ini peningkatan
berat badan anak lebih banyak daripada panjang badannya. Kaki dan tangan
menjadi lebih panjang, dada dan panggul lebih besar. Peningkatan berat badan
anak selama masa ini terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka
dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh. Pada saat yang sama, masa dan
kekuatan otot-otot seacar berangsur-angsur bertambah. Pertambahan kekuatan otot
ini adalah karena faktor keturunan dan lathan (olahraga). Karena perbedaan
jumlah sel-sel otot, maka umumnya anak laki-laki lebih kuat daripada anak
perempuan (Santrock, 1995).
9.
Perkembangan Spiritual
Sebagai anak yang tengah berada
dalam tahap pemikiran operasional konkret, maka anak-anak usia sekolah dasar
akan memahami segala sesuatu yang abstrak dengan interpretasi secara konkret.
Hal ini juga berpengaruh terhadap pemahamannya mengenai konsep-konsep
keagamaan. Misalnya gambaran tentang tuhan, pada awalnya anak-anak akan
memahami tuhan sebagai subuah konsep konkret yang mempunyai perwujudan real,
serta memiliki sifat pribadi sperti manusia. Namun seiring perkembangan
kognitifnya, konsep ketuhanan yang bersifat konkret ini mulai berubah menjadi
abstrak. Dengan demikian, gagasan-gagasan keagamaan, yaang bersifat abstrak
dipahami secara konkret, seperti tuhan itu satu, tuhan itu amat dekat, tuhan
itu ada dimana-mana, mulai dapat di pahami.
Secara garis besar ada 5 fase
perkembangan dalam hidup manusia:
1. Fase sebelum lahir ( di dalam
kandungan 9 bulan 10 hari )
2. Fase bayi ( fase perkembangan di
mulai saat lahir sampai 1 – 2 tahun
3. Fase anak mulai 1 – 2 tahun → 10 –
12 tahun
fase anak dibedakan menjadi 2 fase ;
a.
Fase
anak kecil 1 – 6 tahun
b.
Fase
anak besar 6/10 – 12 tahun ( anak laki – laki 12 tahun / cewek 10 tahun
4. Fase remaja perempuan dan laki –
laki dimulai pada umur yang berbeda, cewek 10 di akhiri 18 tahun , dan laki –
laki dimulai 12 di akhiri 20 tahun berarti perempuan mencapai adelesensi lebih
awal 2 tahun
Fase dewasa dibagi menjadi 3 ;
a.
Fase
dewasa muda ( 18 tahun perempuan , 20 laki – laki → 40 tahun )
b.
Fase
dewasa madya 40 – 60 tahun
c.
Fase
dewasa tua 60 – … tahun
Sebagai makhluk hidup manusia terus
mengalami perubahan, mulai berada dalam kandungan lahir kemudian menjadi dewasa
dan tua. Terus terjadi dalam perubahan – perubahan di aspek fisik, gerak,
pikir, emosional dan kematangan.
Studi tentang perkembangan gerak
mencakup diskripsi dan menjelaskan mengenai perilaku gerak manusia sepanjang
hidup. Perkembangan hidup manusia secara umum terjadi dalam 5 fase yaitu;
1.
Sebelum
lahir
2.
Bayi
3.
Anak
– anak
4.
Remaja
5.
Dewasa
Setiap fase perkembangan terjadi dalam batasan usia tertentu. Perkembangan setiap fase di dasarkan pada kecenderungan karakteristik perkembangan yang terjadi pada kurun waktu tertentu dalam usianya. Sebagai makhluk hidup manusia terus mengalami perubahan sepanjang hidupnya, mulai berada di dalam kandungan sampai lahir kedunia.
2.2. PRIODISASI
PERKEMBANGAN
Pembagian
masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh Harvey A.
Tilker, PhD dalam “Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B.
Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup
sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang
berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya sebagai
berikut:
1.
Masa Sebelum lahir (Prenatal Period)
Masa ini berlangsung sejak
terjadinya konsepsi atau pertemuan sel bapak-ibu sampai lahir kira-kira 9 bulan
10 hari atau 280 hari. Masa sebelum lahir ini terbagi dalam
3 priode; yaitu:
a.
Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan
sampai akhir minggu
b.
kedua.
c.
Periode Embrio, dari akhir minggu
kedua sampai akhir bulan kedua.
d.
Periode
Janin(fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir.
2.
Masa Bayi Baru Lahir (New Born).
Masa ini dimulai dari sejak bayi
lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia
masa ini merupakan fase pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak
terjadi pertumbuhan/perkembangan.Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru
lahir ini ialah:
a.
Periode ini merupakan masa perkembangan
yang tersingkat dari seluruh
b.
periode perkembangan. Periode ini
merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup . dan perkembangan
janin.
c.
Periode ini ditandai dengan terhentinya
perkembangan.
d.
Di akhir periode ini bila si bayi
selamat maka merupakan awal perkembangan
lebih lanjut.
3.
Masa Bayi (Babyhood)
Masa ini dimulai dari umur 2 minggu
sampai umur 2 tahun. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan
kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian
dewasa pada masa ini diletakkan.
Bayi merupakan manusia yang baru lahir
sampai umur 24 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti. Pada masa ini manusia
sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian. Kematian
bayi dibagi menjadi dua, kematian neonatal (kematian di 27 hari pertama
hidup), dan post-neonatal (setelah 27 hari).
4.
Balita
Bawah Lima Tahun atau sering disingkat
sebagai Balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi
sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari dua sampai dengan
lima tahun,atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan.
Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.
5.
Masa Kanak-kanak Awal (Early
Chilhood)
Awal masa kanak-kanak berlangsung dari
dua sampai enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa
ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi
kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada
waktu masuk kelas 1 SD.
6.
Masa Kanak-kanak Akhir (Later
Chilhood).
Akhir masa kanak-kanak atau masa
anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun.
Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak
sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk
mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek
intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of
accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima
tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan
tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini
memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
7.
Masa Puber (Puberty)
MasaPuber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup
tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur
11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0.
Kriteria yang sering digunakan untuk
menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak
perempuan dan basah malam pada anak laki-laki.Ada empat perubahan tubuh yang
utama pada masa puber, yaitu:
·
Perubahan besarnya tubuh.
·
Perubahan proporsi tubuh.
·
Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
·
Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.
8.
Masa
Dewasa Awal (Early Adulthood
Masa dewasa adalah periode yang
paling penting dalam masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa
dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa pertengahan, dari umur
40,0 sampai umur 60,0. dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai
mati.
9.
Masa
Dewasa madya ( Middle Adulthood).
Masa dewasa madya ini berlangsung
dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut
pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
a.
Masa dewasa madya merupakan
periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
b.
Masa dewasa madya merupakan masa
transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku
masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri
jasmani dan prilaku yang baru.
c.
Masa dewasa madya adalah masa
berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih
sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d.
Pada masa dewasa madya ini perhatian
terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan
kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan
pribadi dan sosial.
10. Masa Usia
Lanjut ( Later Adulthood).
Usia lanjut adalah periode penutup
dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dri umur enam puluh tahun
sampai mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan
psikologis yang semakin menurun.
2.3. TERMINOLOGI
DAN TEORI PERKEMBANGAN
Terminology dalam perkembangan gerak membahas
pengertian beberapa istilah yang digunakan dalam studi perkembangan pada
umumnya dan studi perkembangan gerak pada khususnya.mAda beberapa
istilah dalam studi perkembangan gerak yang perlu dijelaskan pengertiannya,
yaitu:
1.
pertumbuhan
( growth)
adalah proses peningkatan yang ada
pada diri seseorang yang bersifat kuantitatif, atau peningkatan dalam hal
ukuran. Biasanya ukuran fisik. Contoh: bertambahnya timggi badan, lebar bahu,
lebar panggul, ketebalan dada, dan berat badan.
2.
Perkembangan
(development)
Adalah
proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh
kearah keadaan yang semakin teorganisasi(organ-organ tubuh makin bisa
dikendalikan sesuai dengan kemauan) dan terspesialisasi ( organ-organ tubuh
semakin bisa berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing).
Perubahan
kuantitatif adalah perubahan yang bisa di ukur atu dihitung, perubahan
kulitatif adalah perubahan dalam bentuk semakin baik, semakin lancar, pada
dasarnya perubahan yang tidak bisa diukur atau sukar diukur.
Perkembangan
gerak adalah suatu proses terjadi sejalan dengan bertambahnya usia dimana
secara bertahap dan berkesinambung gerakan individu meningkat dari keadaan
sederhana, tidak terorganisasi dan tidak terampil kearah penampilan gerak yang
kompleks.dan terorganisasi dengan baik pada akhirnya mengalami penurunan
keterampilan menyertai terjadinya pada masa usia tua. Dalam hal ini latihan
fisik memacu atau mempercepat peningkatan kualitas perkembangan gerak.
Contoh:
belum bisa berjalan, karena berlatih 2-3 langkah pada saat mengawali masa anak
kecil dan selanjutnya menjadi bisa berjalan dengan lancar.
3.
kematangan (
maturation)
adalah kemajuan yang bersifat
kualitatif dalam perkembangan biologis. Kematangan merupakan kemajuan yang
bersifat instrinsik dan menggambarkan perubahan yang berkembang dalam suatu
urutan sejalan dengan pertambahan usia, dan tanpa pengaruh langsung oleh stimulus
eksternal. Contoh tanda-tanda kematangan:
pada bayi yang sudah bisa duduk pada
usia mendekati satu tahun, yang seolah-olah ingin mengankat tubuhnya untuk
berdiri. Tiba-tiba anak tersebut mampu berdiri, padahal sebelumnya ia belum
pernah mampu berdiri. Keadaan ini menunjukkan anak ini mulaii matangn untuk
bisa berdiri. Pada saat ini peranan orang tua menjadi penting dalam memberi
kesempatan pada anak itu untuk belajar berdiri sendiri.
Pada awal masa puber, anak laki-laki
bermimpi sampai mengeluarkan sperma. Gejala ini menunjukkan dia matang pada
organ reproduksinya.
Ada beberapa sifat yang menandai
terbentuknya proses kematangan atau bukan karena proses belajar:
·
perilaku muncul atau terjadi
pertamakali secara tiba-tiba. Pemunculannya tanpa proses belajar
·
perwujudan pola perilaku terjadi
secara urut dan teratur, tetapi polanya bisa sedikit berbeda antara setiap
individu.
·
Dalam segi fisik dan biologis
terjadi peniingkatan integrasi fungsi system organ-organ tubuh dan kemampuan
reproduksi
4.
Penuaan(aging)
Proses penurunan kualitas organic
karena bertambahnya usia.perubahan ini terjadi setelah individu mencapai puncak
kematangan atau puncak perkembangan. Contoh: persendian dan otot mulai semakin
kaku atau tidak fleksibel yang mengakibatkan kemampuan gerak menurun. Keknyalan
lensa mata menurun sehingga menjadi rabun.
Teori Perkembangan
Perkembangan dikaji dari perspektif
biologis dan psikologis.
·
Perspektif biologis: keterbentukan
dan perkembangan bagian-bagian dan system tubuh dpelajari dalam level
seluler dan pada level organistik.
·
Pespektif psikologis : individu
dipelajari dalam segi berpikir, emosi dan perasaan..Ada beberapa
pandangan dan teori penting dalam psikologi perkembangan yang bisa
menjadi acuan dalam studi perkembangan gerak.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk hidup yang
selslu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dari perkembangan bayi, balita,
anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia. Ini merupakan hak layaknya seorang
manusiawi yang lahir dimuka bumi. Ciptaan tuhan merupakan wujud kebesaran
tuhan. Dari struktur tubuh manusia kita dapat melihat seberapa besar nikmat
tuhan.
Dari wacana untuk membahas tentang
perkembangan kematangan manusia kita dapat mengetahui proses lahir hingga
menua, dan dari konteks inilah manusia antisipasi untuk menghadapi kehidupan
sesuai dengan faktor umur, dan mempermudah memperbaiki kepentingan biologis dan
psikologis. Fungsi ilmu motorik agar kita mengenal perkembangan lebih dalam,
dari kajian gerak dari tubuh manusia
DAFTAR PUSTAKA
Nasution,
Noehi,Drs, Dkk. 1998. Psikologi pendidikan. Jakarta : direktorat
jenderal Pembinaan Kelembangaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka.
Byod,
Denise, Helen Bee, 2006, Lifespan Development, Fourth Edition, Pearson
Education,
Inc.
Crain,
William, 2007, Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi, Edisi Ketiga,
Pustaka
Pelajar.
Shaffer,
David R., 1999, Developmental Psychology, Childhood and Adolescence, Fifth
Edition,
Brooks/Cole Publishing Company.
Soetjiningsih, (2007), Tumbuh
Kembang Anak dan Remaja, pada Pendidikan Ilmu
Kesehatan Anak, Denpasar: FK UNUD.
Markum AH, (1991), Tumbuh
Kembang Anak, Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Google.com http://rababululum.blogspot.com/2012/03/periodisasi-perkembangan-anak.html. diakses
25 Mei 2013
Google.com http://kapanpunbisa.blogspot.com/2011/05/periodisasi-perkembangan.html.
diakses 25 Mei 2012
Google.com http://pajolmumut.blogspot.com/2012/09/periodisasi-perkembangan-manusia.html
diakses 25 Mei 2013
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih, Komentar dan saran...
Sukses Selalu