Labels

Monday, 6 June 2016

PERKEMBANGAN & KEMATANGAN MANUSIA FASE ANAK SAMPAI LANSIA - MOTORIK



KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang di jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih  lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya saya ucapkan kepada  semua pihak  serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan  dalam waktu yang telah ditentukan.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, dan umum. Atas kurangnya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Yogyakarta,   12 Maret 2016


Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................          1
DAFTAR ISI ........................................................................................          2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................          3
            1. Latar Belakang Masalah..........................................................          4
      1.1.  Latar Belakang..............................................................          4       
      1.2.  Rumusan Masalah.........................................................          4
      1.3.  Tujuan............................................................................          4
      1.4.  Manfaat.........................................................................          4
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................          5
2.1. Ciri-ciri anak.........................................................................          5
2.2. Periodesasi Perkembangan...................................................          11
2.3. Terminologi dan Teori Perkembangan .................................          14
BAB III PENUTUP  ............................................................................          17
........... 3.1. Kesimpulan...........................................................................          17
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................          18


BAB I
PENDAHULUAN
1.1             Latar Belakang
Teori biologis condong pada sisi nature, walaupun memahami pentingnya interaksi antara individu dengan lingkungannya.  Seluruh teori biologis sangat dipengaruhi oleh ide Charles Darwin yang membawa ahli perkembangan untuk memandang perkembangan dari perspektif evolusi.  Beberapa teori menekankan faktor kematangan dari individu dan yang lainnya memfokuskan pada keadaan biologis yang mendasari perubahan perilaku anak untuk mempertahankan hidup.
Usia dini adalah usia 0-8 tahun yang merupakan usia pada masa keemasan seorang anak. Pada masa ini segala potensi pada usia ini harus dikembangkan secara menyeluruh dari segi kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan fisik motorik. Energi ini dibutuhkan untuk melakukan berbagai kegiatan yang diperlukan dalam meningkatkan keterampilan fisik, baik yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan motorik kasar maupun motorik halus. Kegiatan fisik dan pelepasan energi dalam jumlah besar merupakan karakteristik aktivitas anak pada masa ini. Hal itu disebabkan oleh energi yang dimiliki anak dalam jumlah yang besar tersebut memerlukan penyaluran melalui berbagai aktivitas fisik, baik kegiatan fisik yang berkaitan dengan gerakan motorik kasar maupungerakanmotorihalus.
pengertian perkembangan motorik, prinsip-prinsip perkembangan motorik, kategori fungsi keterampilan motorik, metode-metode mengajarkan keterampilan motorik AUD, evaluasi keterampilan motorik AUD, sarana dan prasarana yang dapat digunakan dalam keterampilan motorik AUD, dan pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat merancang kegiatan anak usia dini yang mengembangkan keterampilan motoriknya.
Diharapkan dapat di jadikan dasar peganggan bagi pendidik, setiap guru serta lingkungan yang terkait yang melibatkan peserta didik pada anak usia dini guna mengembangkan dari motorik motorik yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu tidak hanya bagi anak tetapi juga untuk pendidik, guru dan orang tua nantinya. Maka dari itu pendidik harus memahami beberapa disiplin ilmu dan juga interdisiplin ilmu,  makalah ini akan membahas tentang proses perkembangan kematangan manusia terutama di peruntukkan dimasa keemasan anak usia dini dan sampai lansia.
1.2.       RUMUSAN MASALAH
1.    Bagaimanakah kematangan dan perkembangan manusia ?
2.    Bagaimanakah fase perkembangan anak hingga penuaan ?
3.    Bagaimanakah mengoptimalkan perkembangan manusia secara ilmu motorik ?
1.3.       TUJUAN
            Mahasiswa dapat mampu menjelaskan perkembangan kematangan individu baik dari perkembangan motorik. Hakikatnya perkembagan sampai akhir hayat, memahami faktor yang mempengaruhi perkembagan dari aspek kematangan. Sehingga pada proses motorik anak dengan proses pembelajaran pendidikan di sekolah mendapatkan menagemen yang baik.
1.4.       MANFAAT
1.      Peningkatan proses belajar dan memahami aspek kematangan dari perkembagan setiap individu
2.      mengetahui perkembangan kematangan individu dari usia dini dan penuaan
3..      Sebagai bahan referensi pada makalah selanjutnya


BAB II
PEMBAHASAN
2.1.            CIRI-CIRI ANAK
1.      Karekteristik Umum
Masa keserasian anak sekolah dasar dapat di perinci menjadi dua fase, yaitu :
a.       Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar, kira-kira umur 6 atau 7 sampai umur 9 atau 10
b.      Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau 10 sampai kira-kira umur 12 atau 13.

               I.            Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar
Beberapa ciri khas anak-anak pada masa ini antara lain adalah seperti yang disebut dibawah ini :
1.     Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dengan prestasi sekolah.
2.      Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional.
3.      Ada kecenderungan memuji sendiri
4.      Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, kalau hal itu dirasanya menguntungkan untuk meremehkan anak lain.
5.      Kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu permasalahan maka permasalahan itu dianggapnya tidak penting.
6.      Pada masa ini (terutama pada umur 6-8 tahun) anak menghendaki nilai (angka rapot) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak.

            II.            Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar
Beberapa ciri khas anak-anak pada masa ini adalah sebagai berikut :
1.      Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang kongkrit, hal ini menimbulkan adanya kecenderuangan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis
2.      Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar
3.      Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh ahli-ahli yang mengikuti teori faktor yang ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor
4.      Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya, setelah kira-kira umur 11 tahun pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri.
5.      Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagi ukuran yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah
6.      Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain bersama-sama di dalam permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat kepada aturan permainan yang tradisional, mereka membuat peraturan sendiri

2.      Karakteristik Khusus
1.      Faktor Intelekual
Faktor intelektual dari siswa ialah kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representasi, khususnya melalui konsep dan berbagai lambang/simbol (huruf, angka, kata gambar).
Perkembangan faktor intelektual, siswa sekolah dasar, dapat ditelusuri mulai dari masa bermain mulainya anak bersekolah, maka dunianya semakin luas dan demikian minatnya seiring bertambah luas minatnya, maka bertambah pula pengertiannya tentang orang-orang dan benda-benda yang sebelumnya sedikit sekali atau sama sekali tidak berarti baginya
Tidak hanya pemahamannya mengenai lingkungannya meningkat melalui pengajaran formal yang diterima di kelas, tetapi juga diperluas melalui pertukaran pikiran dengan teman-teman sebayanya dan melalui kemampuan membacanya. Dari pengalamannya yang diperluas dan dari pelajaran-pelajarannya di sekolah, anak mengembangkan sikap yang lebih realistis.

2.      Faktor Kognitif
Melalui kemampuan kognitif ini, siswa dapat menghadirkan realitas dunia di dalam dirinya sendiri, dan hal-hal yang bersifat material dan berperaga sepeti perabot rumah tangga, kendaraan, bangunan dan orang, sampai hal-hal yang tidak bersifat material dan berperaga seperti ide “keadilan, kejujuran” dan lain sebagainya. Perlu diingat bahwa mengingat dan berpikir merupakan aktivitas kognitif yang utama.
Mengingat adalah yang membuat orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh di masa lampau. Ada dua bentuk mengingat, yaitu : mengenal kembali dan mengingat kembali.
Dalam berpikir, siswa berhadapan dengan objek-objek yang diwakili dalam kesadaran. Dalam berpikir objek hadir dalam bentuk representasi yang paling pokok adalah tanggapan, pengertian atau konsep dan lambang verbal. Makin berkembang si anak, makin kaya ia akan tanggapan-tanggapan.
3.      Faktor Verbal
Faktor verbal pada masa usia sekolah dasar adalah pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat diungkapkan dalam bentuk bahasa. Pada saat ini mereka mengerti dengan mudah instruksi-instruksi yang diberikan oleh orang lain dan  mengerti ati cerita-cerita yang akan dibacakan kepada mereka. Mendengarkan radio dan menonton televisi ternyata sangat menguntungkan bagi perkembangan penbendaharaan bahasa anak-anak.
Sepanjang masa sekolah pandangan sosial anak bertambah luas, dan menemukan bahwa bahasa merupakan alat yang penting untuk kesatuan kelompok. Menyadari hal ini, menyebabkan motivasinya menjadi lebih besar untuk belajar berbicara lebih baik. Ia juga menyadari bahwa bentuk-bentuk komunikasi yang sederhana, seperti menangis dan gerakan-gerakan tangan, secara sosial tidak diterima dan ini memberinya inisiatif yang lebih untuk meningkatkan kemampuan bahasanya. Di samping itu, sekolah menekankan pula perkembangan perbendaharaan kata susunan kalimat. Dengan pandainya anak membaca, maka bertambah pula perbendaharaan katanya dan ia semakin mengenal bentuk-bentuk susunan kalimat yang benar.
4.      Faktor Motorik
Keterampilan motorik memainkan peran penting dalam keberhasilan anak di sekolah dan dalam pergaulannya dengan anak-anak lain. Anak cenderung untuk menarik  diri dari kelompoknya dan mengembangkan sikap-sikap yang kurang sehat terhadap dirinya sendiri  dan kehidupan sosialnya. Pasa umumnya anak diberi kesempatan, seringkali mengikuti kegiatan motorik yang beraneka ragam, mereka mau berlatih tanpa kenal lelah untuk mencapai sukses dan mereka bangga atas pencapaiannya. Dengan berlatih akan tercapainya peningkatan baik dalam kecepatan maupun ketepatan.
5.      Faktor emosional
Anak SD mulai menyadari bahwa pengungkapan emosi secara kasar tidak dapat diterima dalam masyarakat, maka mereka mulai belajar mengendalikan dan mengontrol ekspresi emosinya. Kemampuan mengontrol emosi pada anak, dipengaruhi oleh suasana kehidupan ekspresi emosi didalam keluarga. Berbagai emosi yang dialami anak SD adalah marah, takut, cemburu, rasa ingin tahu dan kegembiraan yang meluap.
6.      Perkembangan moral
Pada usia sekolah dasar anak sudah dapat mengikuti pertautan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Pada akhir usia ini anak sudah dapat memahami alasan mendasari suatu peraturan. Di samping itu, anak sudah dapat mengasosiasikan setiap bentuk perilaku dengan konsep benar-salah ataua baik-buruk.
7.      Perkembangan Spiritual
Sebagai anak yang tengah berada dalam tahap pemikiran operasional konkret, maka anak-anak usia sekolah dasar akan memahami segala sesuatu yang abstrak dengan interpretasi secara konkret. Hal ini juga berpengaruh terhadap pemahamannya mengenai konsep-konsep keagamaan. Misalnya gambaran tentang tuhan, pada awalnya anak-anak akan memahami tuhan sebagai subuah konsep konkret yang mempunyai perwujudan real, serta memiliki sifat pribadi sperti manusia. Namun seiring perkembangan kognitifnya, konsep ketuhanan yang bersifat konkret ini mulai berubah menjadi abstrak. Dengan demikian, gagasan-gagasan keagamaan, yaang bersifat abstrak dipahami secara konkret, seperti tuhan itu satu, tuhan itu amat dekat, tuhan itu ada dimana-mana, mulai dapat di pahami.
8.      Perkembangan fisik
Sampai dengan usia sekitar 6 tahun telihat bahwa badan anak bagian atas berkembang lebih lambat daripada bagian bawah. Anggota-anggota badan relatif masih pendek, kepala dan perut relatif masih besar. Selama masa akhir anak-anak, tinggi bertumbuh sekitar 5% hingga 6% dan berat bertambah sekitar 10% setiap tahun. Pada usia 6 tahun tinggi rata-rata anak adalah 46 inchi dengan berat 22,5 kg. Kemudian pada usia 12 tahun tinggi anak mencapai 60 inchi dan berat 40-42,5 kg (Mussen, Conger & Kagan, 1969).
Jadi, pada masa ini peningkatan berat badan anak lebih banyak daripada panjang badannya. Kaki dan tangan menjadi lebih panjang, dada dan panggul lebih besar. Peningkatan berat badan anak selama masa ini terjadi terutama karena bertambahnya ukuran sistem rangka dan otot, serta ukuran beberapa organ tubuh. Pada saat yang sama, masa dan kekuatan otot-otot seacar berangsur-angsur bertambah. Pertambahan kekuatan otot ini adalah karena faktor keturunan dan lathan (olahraga). Karena perbedaan jumlah sel-sel otot, maka umumnya anak laki-laki lebih kuat daripada anak perempuan (Santrock, 1995).
9.      Perkembangan Spiritual
Sebagai anak yang tengah berada dalam tahap pemikiran operasional konkret, maka anak-anak usia sekolah dasar akan memahami segala sesuatu yang abstrak dengan interpretasi secara konkret. Hal ini juga berpengaruh terhadap pemahamannya mengenai konsep-konsep keagamaan. Misalnya gambaran tentang tuhan, pada awalnya anak-anak akan memahami tuhan sebagai subuah konsep konkret yang mempunyai perwujudan real, serta memiliki sifat pribadi sperti manusia. Namun seiring perkembangan kognitifnya, konsep ketuhanan yang bersifat konkret ini mulai berubah menjadi abstrak. Dengan demikian, gagasan-gagasan keagamaan, yaang bersifat abstrak dipahami secara konkret, seperti tuhan itu satu, tuhan itu amat dekat, tuhan itu ada dimana-mana, mulai dapat di pahami.

Secara garis besar ada 5 fase perkembangan dalam hidup manusia:
1.    Fase sebelum lahir ( di dalam kandungan 9 bulan 10 hari )
2.    Fase bayi ( fase perkembangan di mulai saat lahir sampai 1 – 2 tahun
3.    Fase anak mulai 1 – 2 tahun → 10 – 12 tahun
fase anak dibedakan menjadi 2 fase ;
a.              Fase anak kecil 1 – 6 tahun
b.             Fase anak besar 6/10 – 12 tahun ( anak laki – laki 12 tahun / cewek 10 tahun
4.    Fase remaja perempuan dan laki – laki dimulai pada umur yang berbeda, cewek 10 di akhiri 18 tahun , dan laki – laki dimulai 12 di akhiri 20 tahun berarti perempuan mencapai adelesensi lebih awal 2 tahun
Fase dewasa dibagi menjadi 3 ;
a.              Fase dewasa muda ( 18 tahun perempuan , 20 laki – laki → 40 tahun )
b.             Fase dewasa madya 40 – 60 tahun
c.              Fase dewasa tua 60 – … tahun
Sebagai makhluk hidup manusia terus mengalami perubahan, mulai berada dalam kandungan lahir kemudian menjadi dewasa dan tua. Terus terjadi dalam perubahan – perubahan di aspek fisik, gerak, pikir, emosional dan kematangan.
Studi tentang perkembangan gerak mencakup diskripsi dan menjelaskan mengenai perilaku gerak manusia sepanjang hidup. Perkembangan hidup manusia secara umum terjadi dalam 5 fase yaitu;
1.      Sebelum lahir
2.      Bayi
3.      Anak – anak
4.      Remaja
5.      Dewasa

            Setiap fase perkembangan terjadi dalam batasan usia tertentu. Perkembangan setiap fase di dasarkan pada kecenderungan karakteristik perkembangan yang terjadi pada kurun waktu tertentu dalam usianya. Sebagai makhluk hidup manusia terus mengalami perubahan sepanjang hidupnya, mulai berada di dalam kandungan sampai lahir kedunia.

2.2.            PRIODISASI PERKEMBANGAN
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya sebagai berikut:

1.        Masa Sebelum lahir (Prenatal Period)
Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau pertemuan sel bapak-ibu sampai lahir kira-kira 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Masa sebelum lahir ini terbagi dalam 3 priode; yaitu:
a.         Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan sampai akhir minggu
b.         kedua.
c.         Periode Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua.
d.         Periode Janin(fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir.

2.        Masa Bayi Baru Lahir (New Born).
Masa ini dimulai dari sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari. Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan fase pemberhentian (Plateau stage) artinya masa tidak terjadi pertumbuhan/perkembangan.Ciri-ciri yang penting dari masa bayi baru lahir ini ialah:
a.       Periode ini merupakan masa perkembangan yang tersingkat dari seluruh
b.      periode perkembangan. Periode ini merupakan saat penyesuaian diri untuk kelangsungan hidup . dan perkembangan janin.
c.       Periode ini ditandai dengan terhentinya perkembangan.
d.      Di akhir periode ini bila si bayi selamat maka merupakan awal  perkembangan lebih lanjut.

3.        Masa Bayi (Babyhood)
Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2 tahun. Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 24 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti. Pada masa ini manusia sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian. Kematian bayi dibagi menjadi dua, kematian  neonatal (kematian di 27 hari pertama hidup), dan post-neonatal (setelah 27 hari).

4.        Balita
Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai Balita  merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari dua  sampai dengan lima  tahun,atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.

5.        Masa Kanak-kanak Awal (Early Chilhood)
Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1 SD.



6.        Masa Kanak-kanak Akhir (Later Chilhood).
Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.

7.        Masa Puber (Puberty)
MasaPuber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau 16,0.
Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki.Ada empat perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
·            Perubahan besarnya tubuh.
·            Perubahan proporsi tubuh.
·            Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
·            Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder.
8.        Masa Dewasa Awal (Early Adulthood
Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur 60,0. dan masa akhir atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai mati.


9.        Masa Dewasa madya ( Middle Adulthood).
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain:
a.         Masa dewasa madya  merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia.
b.         Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang baru.
c.         Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia  madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
d.        Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.

10.    Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood).
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dri umur enam puluh tahun sampai mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.
  
2.3.           TERMINOLOGI DAN TEORI PERKEMBANGAN
Terminology dalam perkembangan gerak membahas pengertian beberapa istilah yang digunakan dalam studi perkembangan pada umumnya dan studi perkembangan gerak pada khususnya.mAda beberapa istilah dalam studi perkembangan gerak yang perlu dijelaskan pengertiannya, yaitu:


1.        pertumbuhan ( growth)
adalah proses peningkatan yang ada pada diri seseorang yang bersifat kuantitatif, atau peningkatan dalam hal ukuran. Biasanya ukuran fisik. Contoh: bertambahnya timggi badan, lebar bahu, lebar panggul, ketebalan dada, dan berat badan.
2.        Perkembangan (development)
Adalah proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh kearah keadaan yang semakin teorganisasi(organ-organ tubuh makin bisa dikendalikan sesuai dengan kemauan) dan terspesialisasi ( organ-organ tubuh semakin bisa berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing).
Perubahan kuantitatif adalah perubahan yang bisa di ukur atu dihitung, perubahan kulitatif adalah perubahan dalam bentuk semakin baik, semakin lancar, pada dasarnya perubahan yang tidak bisa diukur atau sukar diukur.
Perkembangan gerak adalah suatu proses terjadi sejalan dengan bertambahnya usia dimana secara bertahap dan berkesinambung gerakan individu meningkat dari keadaan sederhana, tidak terorganisasi dan tidak terampil kearah penampilan gerak yang kompleks.dan terorganisasi dengan baik pada akhirnya mengalami penurunan keterampilan menyertai terjadinya pada masa usia tua. Dalam hal ini latihan fisik memacu atau mempercepat peningkatan kualitas perkembangan gerak.
Contoh: belum bisa berjalan, karena berlatih 2-3 langkah pada saat mengawali masa anak kecil dan selanjutnya menjadi bisa berjalan dengan lancar.
3.        kematangan ( maturation)
adalah kemajuan yang bersifat kualitatif dalam perkembangan biologis. Kematangan merupakan kemajuan yang bersifat instrinsik dan menggambarkan perubahan yang berkembang dalam suatu urutan sejalan dengan pertambahan usia, dan tanpa pengaruh langsung oleh stimulus eksternal. Contoh tanda-tanda kematangan:
pada bayi yang sudah bisa duduk pada usia mendekati satu tahun, yang seolah-olah ingin mengankat tubuhnya untuk berdiri. Tiba-tiba anak tersebut mampu berdiri, padahal sebelumnya ia belum pernah mampu berdiri. Keadaan ini menunjukkan anak ini mulaii matangn untuk bisa berdiri. Pada saat ini peranan orang tua menjadi penting dalam memberi kesempatan pada anak itu untuk belajar berdiri sendiri.
Pada awal masa puber, anak laki-laki bermimpi sampai mengeluarkan sperma. Gejala ini menunjukkan dia matang pada organ reproduksinya.
Ada beberapa sifat yang menandai terbentuknya proses kematangan atau bukan karena proses belajar:
·            perilaku muncul atau terjadi pertamakali secara tiba-tiba. Pemunculannya tanpa proses belajar
·            perwujudan pola perilaku terjadi secara urut dan teratur, tetapi polanya bisa sedikit berbeda antara setiap individu.
·            Dalam segi fisik dan biologis terjadi peniingkatan integrasi fungsi system organ-organ tubuh dan kemampuan reproduksi
4.        Penuaan(aging)
Proses penurunan kualitas organic karena bertambahnya usia.perubahan ini terjadi setelah individu mencapai puncak kematangan atau puncak perkembangan. Contoh: persendian dan otot mulai semakin kaku atau tidak fleksibel yang mengakibatkan kemampuan gerak menurun. Keknyalan lensa mata menurun sehingga menjadi rabun.
Teori Perkembangan
Perkembangan dikaji dari perspektif biologis dan psikologis.
·         Perspektif biologis: keterbentukan dan perkembangan bagian-bagian dan system tubuh  dpelajari dalam level seluler dan pada level organistik.
·         Pespektif psikologis : individu dipelajari dalam segi berpikir, emosi dan perasaan..Ada  beberapa pandangan dan teori penting dalam psikologi perkembangan yang bisa menjadi acuan dalam studi perkembangan gerak.
                                        BAB III
PENUTUP
3.1    KESIMPULAN
Manusia adalah makhluk hidup yang selslu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Dari perkembangan bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan lansia. Ini merupakan hak layaknya seorang manusiawi yang lahir dimuka bumi. Ciptaan tuhan merupakan wujud kebesaran tuhan. Dari struktur tubuh manusia kita dapat melihat seberapa besar nikmat tuhan.
Dari wacana untuk membahas tentang perkembangan kematangan manusia kita dapat mengetahui proses lahir hingga menua, dan dari konteks inilah manusia antisipasi untuk menghadapi kehidupan sesuai dengan faktor umur, dan mempermudah memperbaiki kepentingan biologis dan psikologis. Fungsi ilmu motorik agar kita mengenal perkembangan lebih dalam, dari kajian gerak dari tubuh manusia


DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Noehi,Drs, Dkk. 1998. Psikologi pendidikan. Jakarta : direktorat jenderal Pembinaan Kelembangaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka.
Byod, Denise, Helen Bee, 2006, Lifespan Development, Fourth Edition, Pearson Education,
Inc.
Crain, William, 2007, Teori Perkembangan, Konsep dan Aplikasi, Edisi Ketiga, Pustaka
Pelajar.
Shaffer, David R., 1999, Developmental Psychology, Childhood and Adolescence, Fifth
Edition, Brooks/Cole Publishing Company.
Soetjiningsih, (2007), Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, pada Pendidikan Ilmu  Kesehatan Anak, Denpasar: FK UNUD.           
Markum AH, (1991), Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: Balai Penerbit FKUI.





No comments:

Post a Comment

Terima Kasih, Komentar dan saran...

Sukses Selalu