PERBEDAAN
INDIVIDU DAN KEMAMPUANNYA
A.
Pengertian Individu
Manusia secara utuh artinya
manusia sebagai pribadi yang merupakan pengejawantahan menungalnya berbagai ciri
antar berbagai segi, yaitu antara segi individu dan sosial, jasmani dan rohani,
serta dunia dan akhirat.
Individu artinya tidak bias dibagi, tidak dapat dipisahkan, keberadaannya sebagai makhluk yang pilah, tunggal dan khas. Individu yang berarti orang, perseorangan yang diinginkan. Dan juga dapat diartikan bahwa manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau homo sapiens, mahluk yang berbuat atau homo faber, mahluk yang dapat dididik atau homo educandum dan seterusnya. Dan individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang atau perseorangan. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Pada awal kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan jasmaninya, seseorang belum peduli dengan apa saja yang terjadi diluar dirinya. Seseorang sudah senang bila kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi. Dalam perkembangan selanjutnya maka orang akan mulai mengenal lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan teman, keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin banyak kebutuhan non fisik atau psikologis yang dibutuhkannya.
Individu artinya tidak bias dibagi, tidak dapat dipisahkan, keberadaannya sebagai makhluk yang pilah, tunggal dan khas. Individu yang berarti orang, perseorangan yang diinginkan. Dan juga dapat diartikan bahwa manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi obyek filsafat, baik obyek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun obyek material yang mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai mahluk yang berpikir atau homo sapiens, mahluk yang berbuat atau homo faber, mahluk yang dapat dididik atau homo educandum dan seterusnya. Dan individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang atau perseorangan. Berdasarkan pengertian di atas dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilikinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan. Pada awal kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan jasmaninya, seseorang belum peduli dengan apa saja yang terjadi diluar dirinya. Seseorang sudah senang bila kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi. Dalam perkembangan selanjutnya maka orang akan mulai mengenal lingkungannya, membutuhkan alat komunikasi (bahasa), membutuhkan teman, keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak tersebut semakin banyak kebutuhan non fisik atau psikologis yang dibutuhkannya.
B. Karakteristik
Individu
Karakteristik bawaan merupakan karakter keturunan yang
dibawa sejak lahir, baik berkaitan dengan faktor biologis maupun sosial
psikologis. Kepribadian, prilaku apa yang diperkuat, dipikirkan, dan dirasakan
oleh seseorang (individu) merupakan hasil dari perpaduan antara faktor biologis
sebagaimana unsur bawaan dan pengaruh lingkungan.
Setiap individu
memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang memperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan
merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, Natur dan nature merupakan
istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik
individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat
perkembangan. Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis
keluarga, yaitu garis keturunan ayah dan garis keturunan ibu. Sejak terjadinya
pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru, maka secara berkesinambungan
dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor lingkungan yang merangsang.
C. Perbedaan
Individu
Individu menunjukan
kedudukan seseorang sebagai orang perorangan. Sifat individual adalah sifat
yang berkaitan dengan orang perseorangan, berkaitan dengan perbedaan individual
perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain.
Perbedaan ini disebut perbedaan individu atau perbedaan individual/individual differences. Perbedaan individu adalah
kelompok, permanen, dan hal pokok mendasar yang berbeda diantara orang-orang
(Henry: 1959, Schmidt: 1975).
Perbedaan individu
menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik, antara lain:
1.
Kesehatan fisik
Setiap individu mempunyai taraf kesehatan fisik yang
berbeda-beda, ini sangat tergantung pada riwayat kesehatan seseorang dan
mempengaruhi aktivitas tubuh secara umum.
2.
Bentuk tubuh dan komposisi
Perbedaan individu karena bentuk tubuh ini meliputi
besar kecilnya/ukuran tubuh dan bagian tubuh, warna kulit, serta kelengkapan
anggota badan. Sementara komposisi terkait dengan letak dan kesesuaiannya
dengan bagian tubuh bagian lainnya. Seberapa penting perbedaan dalam bentuk
tubuh dan komposisinya ini dikarenakan tuntutan pekerjaan yang membutuhkan
penampilan fisik yang baik, disamping kepribadian yang menarik, dan oleh karena
itu akan menentukan prestasi kerja.
3.
Kemampuan panca indera
Kemampuan fisik yang berupa kemampuan panca indera
sangat diperlukan dalam bekerja. Kualitas aktivitas fisik yang dilakukan
merupakan hasil dari respon stimuli pada panca indera. Dalam penerapan
manajemen kualitas sering ditemui bahwa gangguan sensoris mempengaruhi
kuantitas dan kualitas produksi.
4.
Daya tahan fisik
Pada umumnya, aktivitas kerja menuntut berbagai
perubahan, baik perubahan lingkungan fisik, perubahan wilayah, perubahan kondisi
kerja, perubahan suatu iklim, perubahan alam dan sebagainya. Untuk dapat tetap
bertahan dan berhasil bekerja dalam perubahan-perubahan yang terjadi, seseorang
dituntut mempunyai daya tahan salah satunya daya tahan fisik. Kemampuan
adaptasi fisik setiap orang tidak sama, sekalipun manusia adalah makhluk
adaptif, tetapi tetap terdapat perbedaan dalam kepekaan ataupun kemampuan
adaptasi fisik antara satu orang dengan orang lainnya.
Perbedaan individu
dalam psikis, antara lain:
1.
Intelegensi
Secara umum, intelegensi diartikan sebagai kemampuan
individu untuk menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungannya. Tingkat
intelegensi seseorang menentukan sejauh mana kemampuan seseorang di dalam
mengatasi suatu masalah. Oleh karena itu, tingkat intelegensi memberikan
pengaruh yang besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Seseorang yang
memiliki tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih cepat dan lebih tepat di
dalam menghadapi masalah-masalah baru bila dibandingkan dengan orang yang
kurang intelegen, sehingga sanggup memecahkan kesulitan yang dihadapinya dalam
belajar.
2.
Bakat
Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan dasar yang
menentukan sejauh mana keberhasilan seseorang untuk memperoleh keahlian atau
pengetahuan saat seseorang diberi latihan-latihan tertentu. Di dalam hal
pekerjaan, sangat diperlukan bakat-bakat yang sesuai dengan pekerjaannya.
Masing-masing pekerjaan sering menuntut bakat yang berbeda-beda. Seseorang akan
lebih berhasil bekerja pada bidang pekerjaan yang sesuai dengan bakatnya.
3.
Minat
Minat merupakan sikap seseorang yang senang terhadap
sesuatu objek, yang diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan terhadap
objek yang disenangi. Setiap orang mempunyai pola minat yang berbeda-beda. Hal
ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesesuaian seseorang dengan
pekerjaannya. Oleh karena itu, prestasi belajar atau pekerjaan, seseorang
ditentukan oleh perpaduan antara bakat dan minat.
4.
Kepribadian
Aspek kepribadian seseorang sangat mempengaruhi
kesesuaian dan keberhasilan dalam belajar atau hal bekerja. Terdapat berbagai
ciri-ciri kepribadian positif yang mendukung penyesuaian diri seseorang dalam
bekerja, sebaliknya ciri-ciri kepribadian negatif justru menimbulkan kesukaran
penyesuaian diri dalam bekerja.
5.
Sikap
Setiap orang mempunyai sikap yang terbentuk dari
adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Dalam interaksi sosialnya,
individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai obyek yang
dihadapinya. Pola sikap seseorang, khususnya sikap kerja akan mempengaruhi
keberhasilan seseorang dalam belajar atau bekerja.
6.
Motivasi
Motivasi diartikan sebagai kebutuhan yang mendorong
perbuatan kearah tujuan tertentu. Setiap orang pada hakekatnya mempunyai
sejumlah kebutuhan yang menuntut pemuasan, dimana hal-hal yang dapat memberikan
pemuasan pada kebutuhan tersebut akan merupakan tujuan yang hendak dicapai.
Sehingga motivasi belajar atau motivasi untuk bekerja dapat dipahami sebagai
sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja.
7.
Pendidikan
Pendidikan yang dimaksud disini adalah pendidikan
formal meliputi sekolah-sekolah dan kursus-kursus yang ditempuh seseorang.
Dalam dunia kerja terutama pada lapangan kerja formal, tingkat pendidikan
menjadi persyaratan yang cukup penting. Berbagai pekerjaan menuntut tingkat
pendidikan dan jenis pendidikan tertentu, sehingga untuk dapat berhasil dalam
pekerjaannya, seseorang harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan jabatan
yang dipegangnya.
Dalam aspek
perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu (i) semua
diri manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan didalam pola perkembangannya, dan
(ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia
secara biologis dan sosial tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat
kuantitatif dan bukan kualitatif.
Adapun bidang-bidang
dari perbedaannya yakni:
1. Perbedaan kognitif
Kemampuan kognitif
merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan
tehnologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau
penyerapan atas suatu obyek. Berarti ia menguasai segala sesuatu yang
diketahui, dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan
itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya.
2. Perbedaan kecakapan bahasa
Kemampuan tiap
individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan
seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan
kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbahasa sangat
dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor
fisik (organ bicara).
3. Perbedaan kecakapan motorik
Kecakapan motorik atau
kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan
syaraf motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.
4. Perbedaan Latar Belakang
Perbedaaan latar
belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat
prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan.
5. Perbedaan bakat
Bakat merupakan
kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang
dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat
sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi
kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang
menyentuhnya.
6. Perbedaan kesiapan belajar
Perbedaan latar
belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat penting
artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak
selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar
yang lebih luas.
KESIMPULAN
Manusia sebagai makhluk individu
memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa
yang mengandung arti bahwa unsur yang
ada dalam diri individu tidak terbagi, satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dan individual adalah sifat yang
berkaitan dengan orang perseorangan, berkaitan dengan perbedaan individual
perseorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lain. Ciri-ciri ini merupakan karakter
keturunan yang dibawa sejak lahir, baik berkaitan dengan faktor biologis maupun
sosial psikologis. Kepribadian, prilaku apa yang diperkuat,dipikirkan, dan
dirasakan oleh seseorang (individu) merupakan hasil dari perpaduan antara
faktor biologis sebagaimana unsur bawaan dan pengaruh lingkungan.
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih, Komentar dan saran...
Sukses Selalu