Labels

Monday, 11 January 2016

Teori Pembelajran PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JASMANI DAN GERAK

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan sebuah istilah ilmu yang mempnyai pengertian yang berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif yang menunjukkan perubahan yang dapat diamati secara fisik. Selanjutnya pertumbuhan diamati melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan sebagainya (Elizabeth B. Hurlock, 1993). Sementara itu, perkembangan merupakan proses kualitatif yang menunjukkan bertambahnya kemampuan (keterampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang beraturan dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan.
Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian individu karena kepribadian individu membentuk suatu kesatuan yang terinegrasi. Secara sederhana aspek utama kepribadian dapat dibedakan sebagai berikut: aspek fisik motorik, aspek intelektual, aspek sosial, aspek bahasa, aspek moral, dan aspek keagamaan (Sukmadinata, 2009:114).
Tahap perkembangan manusia memiliki fase-fase yang cukup panjang. Untuk tujuan pengorganisasian dan pemahaman, pada umumnya perkembangan digambarkan dalam periode-periode atau fase-fase tertentu.
Pertumbuhan dan perkembangan fisik atau jasmani merupakan semua hal dalam kapasitas anak untuk melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari tergantung struktur fisik dan bagaimana cara perkembangan mulai dari usia dini hingga dewasa, sedangkan pertumbuhan dan perkembngan gerak atau motorik merupakan studi mengenai faktor-faktor fungsi saraf yang mempengaruhi gerak manusia, sebab sistem saraf merupakan bagian penting dalam memproduksi gerak manusia, sebab sel-sel saraf merangsang otot untuk memproduksi gerak manusia.
Berdasarkan dari uraian diatas penulis ingin mengetahui pertumbuhan dan perkembngan jasmani dan gerak pada anak usia dini sampai masa remaja.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
1.      Bagaiamanakah pertumbuhan dan perkembangan jasmani atau fisik anak usia dini hingga dewasa?
2.      Bagaimanakah pertumbuhan dan perkembangan gerak atau motorik anak usia dini hingga dewasa?
1.3.   Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan pada makalah ini yaitu:
1.      Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan jasmani atau fisik
2.      Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan gerak atau motorik.














BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Jasmani/Fisik
Pertumbuhan dan Perkembangan fisik Istilah daur (siklus) mempunyai arti bahwa pertumbuhan fisik tidak dapat dikatakan mengikuti pola ketetapan tertentu. Pertumbuhan itu terjadi secara bertahap, dengan kata lain pertumbuhan ada kalanya cepat dan ada kalanya lambat. Irama pertumbuhan bagi setiap orang mempunyai gambaran tersendiri walaupun secara general mempunyai keteraturan tertentu. Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak umumnya berkangsung secara teratur dan dapat diramalkan sebelumnya. Studi tentang pertumbuhan fisik telah menunjukkan bahwa pertumbuhan anak dapat dibagi menjadi empat periode, dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang lambat. Selama pralahir dan 6 bulan setelah lahir mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Anak yang sehat dan cukup gizi mengalami kenaikan panjang badan sebesar 50% dan berat sebesar 200% (PH Munssen dkk,1988:74). Setelah itu pertumbuhan yang dialami sedikit lambat, dan stabil hingga anak menginjak masa remaja (8 sampai 12 tahun).
a.    Ukuran Tubuh
Faktor keturunan mempengaruhi cara kerja dan hormon yang mengatur pertumbuhan fisik. Jika menghendaki pertumbuhan jasmani yang normal, maka kelenjar harus menghasilkan hormon pertumbuhan dalam jumlah yang dibutuhkan dan pada waktu yang tepat. Bila jumlah hormon kurang maka pertumbuhan akan berhenti lebih awal dari yang normal, sebaliknya jika hormon terlalu banyak maka akan tumbuh melebihi ukuran normal. Lingkungan juga dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan baik lingkungan pralahir maupun lingkungan pasca lahir. Kondisi lingkungan memungkinkan apa yang akan dilakukan orang pada usia tertantu dan merencanakan pendidikan dan pelatihan. Jika lingkungan tidak menghambat maka perkembangan fisik akan mengikuti pola yang berlaku. Sebagai contoh lingkungan di mana seorang anak dipaksa untuk bekerja mengangkut benda berat, maka akan menghambat laju tinggi badan. Kekurangan gizi, merokok, tekanan emosi yang dialami ibu yang sedang mengandung dan masih bayak factor lain yang terjadi pada masa lingkungan pralahir ternyata dapat mempengaruhi besar kecilnya ukuran bayi dan berpengaruh terus sampai anak mencapai ukuran akhirnya
b.    Tinggi Tubuh
Anak-anak pada usia sebaya dapat memperlihatkan tinggi tubuh yang sangat berbeda, tetapi pola pertumbuhan tingi tubuh mereka tetap mengikuti aturan yang sama. Pola ini dapat menggambarkan pertumbuhan anak pada usia tertentu. Pada anak perempuan yang memasuki tahap masa sekolah dasar akan mengalami pertumbuhan tinggi badan yang lebih cepat. Sedangkan pada anak laki-laki memulai tahap remajanya setahun lebih lambat dari pada anak perempuan sehingga terkesan tinggi badannya lebih pendek. Berikut table perbandingan tinggi badan dan pertumbuhan.
Tabel tinggi badan pertumbuhan
Umur
(tahun)
Tinggi Badan (cm)
Pertumbuhan (cm/tahun)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
73,1
90,0
98,8
105,2
111,7
117,8
124,3
130,8
137,0
141,9
146,9
149,9
155,3
162,9
175,0
21,7
16,0
8,8
6,4
6,5
6,1
6,5
6,5
6,2
5,1
4,5
3,5
5,4
7,6
12,1

Thodor Hellebrugge, dkk dalam Soegeng S dan Anne LS (1995: 5)

c.    Berat Tubuh
Peningkatan berat tubuh terlihat sama bagi semua bayi. Pada usia empat bulan berat bayi sudah dua kali lipat dan pada akhir tahun pertama akan mencapai tiga kali lipat. Berat tubuh tidak lagi bertambah cepat, bahkan cenderung berlahan sampai saatnya nanti memasuki masa remaja. Antara usia sepuluh sampai dua belas tahun atau mendekati masa remaja anak-anak biasanya akan mengalami periode lemak. Periode ini biasanya berlangsung selama dua tahun, sampai si anak sudah betul-betul megalami pematangan kehidupan kelaminnya. Lemak itu sebagian dari hormon yang muncul bersamaan dengan pematangan kelaminnya. Terlihat penumpukan lemak pada perut, sekeliling putimg susu, rahang, leher, pipi dan pimggul serta pangkal paha.
d. Proporsi Tubuh
Proporsi tubuh atau perbandingan besar kecilnya anggota badan secara keseluruhan pada bayi akan berbeda dengan proporsi orang dewasa. Oleh karena itu pertumbuhan tidak hanya berarti penambahan ukuran tubuh seseorang, tetapi membentuk proporsi tubuh yang serasi. Meskipun tidak seluruh bagian tubuh dapat mencapai proporsi kematangan yang bersamaan, namun semua ini tampak serempak berubah. Secara umum dapat dikatakan bahwa perubahan proporsi ini mengikuti hukum arah perkembangan. Perubahan proporsi tubuh mengikuti pertumbuhan tak sinkron atau pertumbuhan terbelah yang berarti bahwa beberapa anggota tubuh tertentu mempunyai irama pertumbuhan tersendiri, ada yang tumbuh cepat dan ada yang tumbuh lambat. Akan tetapi proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta anggotanya adalah proses berkesinambungan. Sebagai contoh otak anak-anak tidak akan berhenti tumbuh pada saat otot paru-paru dan tulang sedang tumbuh.
Ketidaksinkronan pertumbuhan anggota badan tampak jelas dengan membandingkan beberapa anggota tubuh tersebut. Misalnya kepala seorang dewasa ukurannya sudah dua kali lipat dibanding ketika dilahirkan dan ukuran secara keseluruhan sudah tiga kali lipat ukuran badannya ketika lahir, lengan dan kakinya sempurna empat buah yang panjangnya lima kali lipat panjang tangan dan kaki ketika lahir. Otot, tulang, paru-paru, dan alat kelaminnya berkembang dua puluh kali lipat dari ukurannya ketika berada dalam tahap pertumbuhan. Pada mata dan otak yang ketika dilahirkan sudah relatif sempurna ternyata mengalami kemunduran perkembangan. Perkembangan bola mata berkembang sempurna selama lima tahun pertama dan otak berkemban sempurna dalam tahun pertama.
Jantung dan anggota tubuh lainnya kurang lebih duapuluh tahun mencapai kesempurnaan. Walaupun tampak adanya keteraturan pertumbuhan dan perkembangan tetapi pola perubahan itu memperlihatkan keanekaragaman. Inilah yang mengakibatkan pertumbuhan tubuh anak-anak tampak berbeda satu sama lain. Meskipun terdapat perbedaan namun tetap dapat digolongkan dalam tiga bentuk tubuh yang berdasarkan atas bangun tubuh dan proporsi anggota tubuhnya. Ketiga bentuk tubuh tersebut adalah endomorf yang cenderung menjadi gemuk, ektomorf yang cenderung kurus dan tulang panjag, dan mesomorf yang cenderung menjadi kekar, berat dan segitiga. Sewaktu masih kanak-kanak bentuk tubuh mereka tidak begitu terlihat, namun pada masa akhir kanak-kanak mulai memasuki masa remaja perbedaan tubuh antara laki-laki dan perempuan mulai kelihatan. Laki-laki cenderung menuju bentuk tubuh mesomarf dan perempuan cenderung menuju bentuk tubuh endomorf atau ektomorf.
e.       Tulang
Perkembangan tulang yang terjadi pada setiap manusia mencakup ukuran, jumlah, dan komposisi tulang. Perkembangan tulang ini sejalan dengan kecenderungan pertumbuhan lainnya. Osifikasi atau pengerasan tulang terjadi setelah orang dilahirkan, dan akan berlangsung terus sampai masa remaja dan pada masa akhir remaja pengerasan tulang mencapai kesempurnaan. Setelah pengerasan terjadi sempurna, maka setiap tulang akan mempunyai ciri tersendiri dengan bentuknya masing-masing. Pengerasan terjadi tergantung pada hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar thyroid. Lebih lanjut, karena pengerasan tulang pada masa kanak-kanak belum sempurna maka kecelakaan patah tulang tidak terlalu berbahaya.
f.       Otot dan Lemak
Berat tubuh seseorang ditentukan oleh otot dan lapisan lemak. Pada tahun-tahun pertama lapisan lemak berkembang lebih cepat daripada otot. Pada usia 12 sampai 15 tahun untuk anak perempuan dan 15 sampai 16 tahun untuk anak laki-laki tampak jelas adanya pertumbuhan otot. Pada saat dilahirkan anak sudah mempunyai otot, tetapi masih belum berkembang. Kemudian akan berubah ukuran, bentuk, dan komposisinya. Panjang, lebar, dan tebal akan mengalami proses pertumbuhan. Memasuki usia dewasa otot telah berkembang sebanyak lima kali dari saat dia dilahirkan. Bagi rata-rata orang berat otot akan naik sebanyak empat puluh kali dari saat kelahiran sampai ia dewasa. Sampai berusia 5 tahun otot-otot akan tumbuh secara proporsi sejalan dengan peningkatan berat tubuh. Terjadi pertumbuhan cepat pada usia 5 sampai 6 tahun dan berat tubuh mencapai 75 persen dari berat otot itu sendiri.
Jumlah lapisan lemak yang dimiliki seorang anak tidak hanya bergantung pada faktor keturunan, tetapi pada kecenderungan bentuk tubuh, kebiasaan makan, dan juga karena faktor usia. Dalam pekembangan pembentukan sel lemak, ada tiga periode kritis. Periode pertama selama tiga bulan terakhir  kehidupan pralahir, pariode kedua pada dua sampai tiga tahun kehidupan pasca lahir dan periode ketiga antara usia sebelas sampai tiga belas tahun. Pada anak yang berusia di atas tiga belas tahun lapisan lemak akan semakin besar. Jumlah relatif otot dan lemak yang dimiliki seorang anak baik langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhinya. Pengaruh langsung, jumlah pemilikan otot dan lemak akan memberikan bentuk tubuh tertentu pada anak. Pengaruh tidak langsung adanya perbandingan antara otot dan lemak ini akan mendorong anak membentuk reaksi tertentu terhadap betuh tubuhnya.
g.      Gigi
Pertumbuhan gigi pada seseorang merupakan proses yang dimulai ketika seseorang berumur tiga bulan setelah dilahirkan. Proses ini akan berlangsung terus sampai seseorang berusia 21 sampai 25 tahun pada saat pertumbuhan gigi terakhirnya telah sempurna. Bayi anda akan merasakan sakit atau gatal pada saat giginya mulai tumbuh. Dia juga akan mulai menggigit-gigit sesuatu untu mengurangi sakit atau gatalnya. Gigi pertama tumbuh di usia 6 - 7 bulan. Namun ada yang di usia 3 atau 12 bulan. (http://www.putraputri.com/perkembangan_anak/31/6%20%209%20Bulan).

h.      Perkembangan Susunan Syaraf
Pertumbuhan syaraf dapat dikatakan cepat sekali selama dalam kandungan dan tiga sampai empat tahun pertama setelah dilahirkan. Ketika dilahirkan otak bayi beratnya satu per delapan berat tubuh seluruhnya, pada usia sepuluh tahun berat otak akan satu perdelapan belas berat tubuh, dan pada usia dewasa akan mencapai berat satu per empat puluh berat tubuh seluruhnya. Berat ini berlaku baik pada cerebrum maupun cerebellum. Selama 2 tahun pertama kehidupannya, pertumbuhan otak rata-rata paling besar atau cepat. Bagian otak cerebellum (bagian untuk mengatur keseimbangan) beratnya mencapai tiga kali lipat pada tahun pertama kehidupannya. Pada usia delapan tahun ukuran otak bisa dikatakan sempurna.
2.2  Pertumbuhan dan Perkembangan Gerak/Motorik
2.2.1 Pengertian Perkembangan Motorik
Elizabeth B. Hurlock (1978: 159) menyatakan bahwa perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan pengendalian gerak tubuh dan otak sebagai pusat gerak. Menurut Endang Rini Sukamti (2007:15) bahwa perkembangan motorik adalah sesuatu proses kemasakan atau gerak yang langsung melibatkan otot-otot untuk bergerak dan proses pensyarafan yang menjadi seseorang mampu menggerakkan dan proses persyarafan yang menjadikan seseorang mampu menggerakan tubuhnya. Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik merupakan perubahan keterampilan motorik dari lahir sampai umur lima tahun yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan keterampilan motorik.
2.2.2. Pembagian Keterampilan Motorik/Gerak
Menurut Magill Richard A, (1989:11) adalah berdasarkan kecermatan dalam melakukan gerakakan keterampilan dibagi menjadi dua yaitu keterampilan motorik kasar (gross motor skill) dan keterampilan motorik halus ( fine motor skill).


a. Keterampilan Motorik Kasar (gross motor skill)
Keterampilan motorik kasar (gross motor skill) merupakan keterampilan gerak yang menggunakan otot-otot besar, tujuan kecermatan gerakan bukan merupakan suatu hal yang penting akan tetapi koordinasi yang halus dalam gerakan adalah hal yang paling penting. Motorik kasar meliputi melompat, memelempar, berjalan, dan meloncat.
b. Keterampilan Motorik Halus (fine motor skill)
Keterampilan motorik halus (fine motor skill) merupakan  keterampilan yang memerlukan control dari otot kecil dari tubuh untuk mencapi tujuan dari keterampilan. Secara umum keterampilan motorik halus meliputi koordinasi mata dan tangan keterampilan ini membutuhkan kecermatan yang tinggi. contoh motori halus adalah: melukis, menjahit, dan mengancingkan baju.
               Perkembangan fisik masa anak-anak ditandai dengan berkembangnya keterampilan tersebut, baik keterampilan motorik kasar maupun keterampilan motorik halus (Monks dkk, 1992:100). Perkembangan motorik ini antara lain dapat dilihat dari perubahan kemampuan atau fungsi fisik untu melakukan gerakan-gerakan tertentu. Misalnya saja, seorang ana yang berusia sekitar tiga tahun sedah dapat berjalan dengan baik, dan sekitar usia empat tahun anak hampir menguasai cara berjalan orang dewasa. Ketika kurang lebih telah berusia lima tahun anak sudahterampil menggunakan kakinya untuk berjalan dengan berbagai cara, seperti maju mundur, lajan cepat, dan pelan-pelan, melompat, berjingkrak, dan sebagainya yang semua dilakukan dengan lebih baik, halus, dan bervariasi.
2.2.3. Fase Perkembangan Gerak
               Klasifikasi perkembangan gerak yang dikemukakan oleh Santrock (1993) meliputi urutan sebagai beriku:
a.       Fase sebelum lahir (Prenatal)
Fase sebelum lahir adalah fase perkembangan selama masih dalam kandungan. Lama kandungan normal adalah 9 bulan 10 hari. Secara umum, perkembangan perilaku janin manusia sebelum lahir bisa digambarkan sebagai berikut:
1.      Perkembangan berlangsung cepat, meningkat, dan berkesinambungan.
2.      Perkembangan perilaku meningkat dari kondisi respons yang lemah, menyebar, dan tak terorganisasi kearah respons yang semakin benar, makin terarah, dan makin terorganisasi.
3.      Perkembangan mengikuti arah cepalokaudal atau bagian kepala kearah bagian ekor atau kearah bawah.
4.      Perkembangan fungsi-fungsi utama untuk hidup terjadi dalam proses yang panjang dan berkesinambungan. Kesempurnaan fungsi tercapai menjelang saat kelahiran.
5.      Perkembangan terjadi mulai saat peratotan besar dan diikuti peratotan halus.
6.      Perkembangan gerak anggota badan terjadi dengan mengikuti arah dari bagian tengah kebagian jauh (proksimodistal).
b.      Fase Bayi (Infant)
Fase bayi adalah fase perkembangan saat mulai dilahirkan sampai berumur 1-2 tahun. Perkembangan bayi merupakan kelanjuan perkembangan yang terjadi sejak masih janin didalam kandungan menjelang lahir. Dalam kandungan, semua organ tubuh terbentuk dan terwuju sebagai manusi kecil.
Setelah lahir, pertumbuhan berlanjut cepat sampai usia 2 tahun yang kemudian menjadi lambat. Pada waktu lahir sampai dngan 18 bulan setelah itu, kepala berukuran relatif besar dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.
Perkembangan gerak mengikuti pola gerakan dimana semakin bertambah usia, maka gerakan akan semakin sempurna. Disini, ada koordinasi gerakan yang memerlukan otot-otot besar hingga otot-otot halus.
c.       Fase Anak-Anak (Childhood)
Fase anak-anak atau masa kanak-kanak adalah fase perkembangan mulai umur 1-2 tahun hingga 10-12 tahun. Fase anak-anak diklasifikasikan menjadi 2 fase yaitu: 1) fase anak kecil (early childhood) antara usia 1-6 tahun; 2) fase anak besar (latter childhood) antara 6-12 tahun. Pada fase anak kecil ini, ada peningkatan kualitas penguasaan pola gerak yang telah bisa dilakukan pada masa bayi, serta variasi berbagai macam pola gerak. Fase ini disebut juga masa prasekolah.
               Sedangkan pada fase anak besar antara usia 6-12 tahun, aspek yang menonjol adalah perkembangan sosial dan intelegensi. Perkembangan kemampuan fisik yang tampak pada anak besar, selain muncul kekuatan juga mulai menguasai apa yang disebut fleksibilitas dan keseimbangan. Perkembangan kekuatan sendiri merupakan hasil kerja otot yang berupa kemampuan untuk mengangkat, menjinjing, menahan, mendorong atau menarik beban.
d.      Fase Remaja (Adolescence)
Fase remaja adalah fase dari anak menuju dewasa, antar perempuan dan laki-laki dimulai dan diakhiri pada umur yang berbeda. Pada perempuan mulai umur 10 tahun dan diakhiri pada umur 18 tahun, sedangkan pada laki-laki mulai umur 12 tahun dan diakhiri pada umur 20 tahun.
Peningkatan kemampun gerak pad fase remaja bisa diidentifikasikan dalam bentuk:
1.      Gerakan dilakukan dengan mekanika tubuh yang makin efesien.
2.      Gerakan dilakukan dengn semakin lancar da terkontrol.
3.      Pola atau bentuk gerakan semkin bervariasi.
4.      Gerakan semakin bertenaga.
e. fase Dewasa (Adult)
               Fase ini dimulai sejak usia 20 tahun hingga usia kira-kira 40 tahun. Pada masa ini, seseorang semakin matang dalam memasuki tahap-tahap pembelajaran motorik. Pada fase dewasa, seseorang bisa dengan baik melakukan hampir semua gerak motorik, bahkan hingga yang paling sulit dan rumit sekalipun. Dalam fase ini, seseorang bisa dengan baik menggunakan otot-otot besar hingga otot halus, dari motorik halus hingga motorik kasar.
f. Fase Tua (Old)
               Fase ini terjadi sejak usia 40 hingga seterusnya. Pada fase ini fungsi tubuh mulai mengalami penurunan karena seseorang telah masuk masa tua. Implikasinya, kemmpuan motorik seseorang muli menurun drastis dibandingkan denan masa-masa sebelumnya.
2.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik
a.  Perkembangan Sistem Saraf
               Sistem saraf sangat berpengaruh dalam perkembangan motorik karena sistem saraflah yng mengontrol aktivitas motorik pada tubuh manusia.
b. Kondisi Fisik
               karena perkembangan motorik sanga erat kaitannya dengan fisik, maka kondisi fisik tentu saja sangat berpengaruh pada perkembangan motorik seseorang. Seorang yang normal biasanya perkembangan motoriknya akan lebih baik dibandingkan orang lain yang memiliki kekurangan fisik.
c.       Motivasi yang Kuat
               Motivasi yang kuat untuk menguasai keterampila motorik tertenu biasanya telah punya modal besar untuk meraih prestasi. Kemudian, ketika seseorang mampu melakukansuatu aktivitas motorik dengan baik, maka kemungkinan besar dia akan termotivasi untuk menguasai keterampilan motorik yang lebih luas dan lenih tinggi lagi.
d.        Lingkungan yang kondusif
Perkembangan motorik seorang individu  bisa berjalan optimal jika lingkungan tempat beraktivitasnya mendukungdan kondusif. Lingkungan disini bisa berarti fasilitas, peralatan, sarana, dan prasarana serta lingkungan beraktivitas dan juga tempat aktivitas yang baik dan kondusif.
e.    Aspek Psikologis
Aspek psikologis, psikis, dan kejiwaan sangat brpengaruh pada kemampuan motorik. Hanya seseorang kondisi psikologis yang baiklah yang mampu meraih keterampilan motorik yang baik pula.
f. Usia
Usia sangat berpengaruh pada aktivitas motorik seseorang. Seseorang bayi, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua tentu saja punya karakteristik keterampilan motorik yang berbeda pula.
g.    Jenis Kelamin
Dalam keterampilan motorik tertentu, misalnya olahraga, faktor jenis kelamin cukup berpengaruh. Dalam beberapa cabang olahraga seperti renang, bulu tangkis, volley, tenis, sepak bola dan lain-lain, seorang laki-laki tentu lebih kuat, lebih cepat, lebih terampil dan dan lebih gesit dibandinkan perempuan.
h.    Bakat dan Potensi
Bakat dan potensi juga berpengaruh untuk meraih keterampilan motorik. Misalnya, seeorang mudah diarahkan untuk menjadi pesepakbola andal jika diapunya bakat dan potensi sebagai pemain bola. Begitu juga pada bidang keterampilan motorik lainnya.
           





















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
  Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif yang menunjukkan perubahan yang dapat diamati secara fisik. Selanjutnya pertumbuhan diamati melalui penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan sebagainya (Elizabeth B. Hurlock, 1993).
Perkembangan merupakan proses kualitatif yang menunjukkan bertambahnya kemampuan (keterampilan) gerak serta dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang beraturan dan dapat diramalkan sebagai hasil proses pematangan.
3.2 Saran
               Berdasarkan dari uraian makalah ini, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:
1.    Diharapkan makalah ini menjadi bahan pelajaran dibidang pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan gerak anak usia dini hingga dewasa.
2.    Diharapkan kepada semua pihak akan  masukan serta kritikannya untuk kesempurnaan makalah ini.














DAFTAR PUSTAKA

Sukmadinata, Nana Syaodah. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:  Remaja Rosdakarya.

Elizabeth B. Hurlock. (1993). Perkembangan Anak Jilid I Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.

Endang Rini Sukamti. (2007) Pengembangan Motorik, Diklat. Yogyakarta: FIK UNY.
Monks, F.J. dkk. (1992) Psikologi Perkembangan: Pengntar dengan Berbagai bagiannya, Yogyakarta: UGM.

Santrock, J.W. (2010). Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Mussen, Paul Henry dkk. (1988). Perkembangan dan Kepribadian Anak Edisi Keenam Jilid I. Jakarta: Erlangga.



http://www.putraputri.com/perkembangan_anak/31/6%20-%209%20Bulan. Diakses pada pukul 18.30 WIB, tanggal 26 Oktober 2015.

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih, Komentar dan saran...

Sukses Selalu